JAKARTA – Untuk kelima kalinya, Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI).
Laporan tahunan mengenai kedermawanan global itu dirilis oleh Charity aid Foundation (CAF) pada Jumat (21/10).
Meskipun memperoleh skor yang sedikit lebih rendah dari tahun lalu, Indonesia tetap berhasil mengukuhkan posisinya di peringkat pertama dengan skor 68%.
Peringkat ini telah diperoleh Indonesia sebanyak lima kali dalam lima tahun berturut-turut.
Dilansir dari Antara, WGI mengungkap bahwa Indonesia unggul di dua dari tiga kategori atau indikator penilaian, yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau yang tidak dikenal, dan kegiatan kerelawanan.
CAF menunjukkan bahwa 84% orang Indonesia menyumbang uang sepanjang tahun 2021.
Persentase tersebut jauh lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya menyentuh angka 35%.
Persentase warga Indonesia yang ambil bagian menjadi relawan juga tinggi, yaitu 65%–juga lebih tinggi dari rata-rata global (23%).
Sementara itu, di faktor menyumbang kepada orang asing, Indonesia harus menerima fakta bahwa skornya sedikit lebih rendah dari rata-rata global, yakni 58% (rata-rata global 62%).
Dengan skor-skor tersebut, Indonesia pada tahun ini mengungguli Kenya di peringkat dua (61%), Amerika Serikat (59%), Australia (55%), dan Selandia Baru (54%).
Adapun analisis data untuk laporan WGI 2022 dilakukan berdasarkan jajak pendapat secara global pada 31 Maret 2022.
Dengan kata lain, laporan ini menggambarkan kondisi kedermawanan di berbagai penjuru dunia selama tahun 2021.
Ketua Badan Pelaksana PIRAC (Public Interest Research and Advocacy Center) Hamid Abidin mengaku takjub atas prestasi yang ditorehkan oleh sektor filantropi Indonesia dalam kurun waktu lima tahun tersebut.
“Ini menunjukkan kuatnya tradisi menyumbang kita yang diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/10).
“Kondisi pandemi ternyata tidak berpengaruh pada minat dan antusiasme menyumbang masyarakat Indonesia dan hanya berdampak pada jumlah dan bentuk donasi yang disumbangkan,” sambungnya.