AFRIKA SELATAN – Wanita tertua di dunia –yang mungkin juga orang tertua di dunia– berbagi rahasia tentang umur panjangnya setelah merayakan ulang tahun ke-128 nya pekan lalu.
Johanna Mazibuko menampilkan dokumen yang menyatakan bahwa ia lahir pada tahun 1894 di Afrika Selatan. Jika hal ini dapat diverifikasi, maka ia otomatis menjadi orang tertua yang masih hidup.
Dengan umurnya tersebut, Mazibuko berarti telah melihat perubahan dunia dua abad, akhir kolonialisme Inggris di tanah kelahirannya, dua perang dunia, dan banyak peristiwa penting dunia lainnya.
Diet yang sederhana telah menjadi kunci kesehatannya yang panjang. Tinggal di lingkungan pertanian pun membuatnya sering mengonsumsi bayam liar dan minum susu segar.
Mazibuko mengatakan bahwa ia dibesarkan di pertanian di Kota Ottosdal sebagai anak tertua dari 12 bersaudara.
“Kami hidup sangat baik di pertanian. Tidak ada masalah,” ujarnya ketika ditemui di rumahnya di Jouberton, Klerksdorp.
Meskipun begitu, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Ia mengatakan bahwa begitu mereka terganggu oleh serangan belalang di pertanian, mereka menemukan solusi baru untuk menghadapinya.
“Ada yang bisa kami tangkap dan makan. Itu seperti Anda sedang makan daging,” lanjutnya.
“Kami hanya akan menggorengnya dan memakannya seperti itu, hanya dengan [belalang] itu sendiri,” ungkapnya.
Di luar serangga, Johanna mengatakan bahwa ia suka makan bayam liar dan susu segar. Meskipun kini ia mengonsumsi ‘makanan modern’, ia mengaku merindukan kesederhanaan masa mudanya.
Di usianya yang sangat tua sekarang, Mazibuko sudah mengalami kesulitan dengan pendengarannya. Akan tetapi, hal itu tidak membatasi kemandiriannya yang tinggi sehingga dapat bergerak di sekitar rumahnya dengan cukup baik.
“Saya menikah dengan pria yang lebih tua. Istri pertamanya telah meninggal,” kenangnya.
“Dia adalah pria yang mandiri. Dia memiliki kereta kuda dan sapi.
“Saya akan memerah susu sapi dan membuat mentega untuk dijual.
“Pria itu memperlakukan saya dengan sangat baik dan membuat saya melupakan kehidupan saya di hadapannya. Saya tidak menginginkan apapun,” paparnya.
Mazibuko kemudian memiliki tujuh anak dengan suaminya yang diketahui bernama Stawana itu. Dua di antaranya masih hidup.
Dari ketujuh anaknya, ia memiliki 50 cucu dan cicit.
Untuk mengatasi kesepiannya, Mazibuko mempekerjakan seorang pengasuh bernama Thandiwe sejak tahun 2001. Sosok itu kini menjadi teman baiknya.
“Saya tidak bisa tidur ketika saya tidak di sampingnya. Ketika saya kembali, dia juga akan mengatakan dia tidak bisa tidur,” ujar Thandiwe.
“Ia bilang ia hanya duduk di dekat jendela melihat ke gerbang dan bertanya-tanya kapan saya akan kembali,” lanjutnya.
Di kalangan masyarakat setempat, ada harapan bahwa suatu hari Mazibuko akan diakui secara resmi dalam Guinness Book of Records.
“Saya percaya Mazibuko dapat dimasukkan ke dalam Guinness book of Records sejak lama,” ucap salah seorang warga bernama OJ Madikong.
“Seluruh dunia akan tahu, tetapi kita tahu bahwa tidak ada kata terlambat.
“Selama kita sebagai orang-orang di Afrika tahu bahwa ada orang seperti itu, kami senang bahwa ada seseorang dengan [hidup] 128 tahun, apakah mereka mencoba menyembunyikannya atau apa, tetapi kami tahu ada,” paparnya.
Adapun ketika “hal yang tak terhindarkan” terjadi nantinya, Johanna sudah membuat rencana apa yang perlu dilakukan.
“Ketika saya mati, mereka harus menyembelih seekor sapi untuk saya,” ujarnya.
“Mereka harus mengubur saya dengan baik, sehingga saya tidak pernah mengganggu mereka.”
Sumber: Unilad