VIETNAM – Kementerian Kesehatan Vietnam pada hari ini, Kamis (14/7), mengumumkan bahwa kasus demam berdarah di negara itu sepanjang tahun ini telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Bersamaan dengan itu, mereka juga memperingatkan rumah sakit untuk bersiap menghadapi lebih banyak kasus infeksi.
Seperti yang diketahui, demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti.
Penyakit ini umum ditemukan di Asia Tenggara dengan gejala seperti flu.
Hingga kini, belum ada vaksin yang dapat mencegah penularan demam berdarah.
Bentuk yang parah dari infeksi ini dapat menyebabkan perdarahan internal.
Vietnam telah mencatat 89.120 kasus demam berdarah dalam enam bulan pertama pada tahun ini, naik dari 35.936 kasus pada tahun sebelumnya, alias meningkat sebanyak 148%.
Sementara itu, tingkat kematian meningkat tiga kali lipat menjadi 34 selama periode yang sama.
Negara berpenduduk 98 juta orang ini biasanya mencatat sekitar 110.000 kasus setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, dengan infeksi memuncak biasanya antara Juni dan Oktober.
“Jumlah kasus diperkirakan akan terus meningkat, dengan kasus yang lebih parah harus dirawat di rumah sakit,” kata kementerian tersebut, yang mengeluarkan pedoman khusus untuk penyedia layanan kesehatan minggu ini.
“Semua rumah sakit di tingkat provinsi dan kabupaten perlu memfokuskan sumber daya mereka untuk menerima dan mengobati kasus yang parah,” lanjutnya.
Sumber: Reuters
