26.8 C
Indonesia

Untuk Pertama Kalinya, Belanda Berada di Luar Peringkat 10 Besar dalam Hal Kebebasan Pers

Must read

BELANDA – Belanda turun 22 peringkat dalam hal kebebasan pers tahun ini. Reporters Sans Frontieres (RSF) selaku pihak yang menyusun peringkat tersebut mengatakan bahwa agresi terhadap jurnalis meningkat di negara ini meskipun kondisi kebebasan persnya relatif menguntungkan.

Belanda diketahui turun dari posisi 6 ke 28 pada indeks tahunan. Menurut Free Press Unlimited, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peringkat dunia tentang kebebasan pers.

“Belanda berada di 10 besar sejak 2002,” ujar badan tersebut.

Baca Juga:

Adapun organisasi tersebut mengacu pada beberapa insiden dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan agresi terhadap jurnalis di Belanda.

Di Gelderland, misalnya, seorang fotografer pers dengan mobilnya didorong ke dalam parit. Seorang jurnalis Groningen dibom melalui kotak suratnya. Seorang jurnalis kriminal Peter R. de Vries dibunuh di Amsterdam.

Sementara itu, NOS harus menghapus logonya dari van untuk melindungi para karyawannya. Dan tahun lalu, polisi menangkap tiga jurnalis selama demonstrasi dalam dua hari.

Tiga minggu lalu, sebuah laporan internasional yang dipimpin oleh Free Press Unlimited menyebutkan bahwa keselamatan jurnalis di Belanda semakin menurun.

Wartawan perempuan merasa kurang aman dibandingkan rekan laki-laki mereka, dan wartawan yang menulis tentang kejahatan terorganisir harus berhadapan dengan sejumlah risiko.

Tahun lalu, PersVeilig Belanda menerima 272 laporan wartawan yang menghadapi pelecehan, intimidasi, hingga kekerasan. Pada tahun 2020, laporan yang masuk terhitung hingga 121 laporan.

Dilansir dari NL Times, Direktur Free Press Unlimited Ruth Kronenburg mengatakan bahwa Belanda harus menerapkan rekomendasi yang dibuat dalam laporan tersebut sesegera mungkin.

“Belanda selalu menjadi pelopor dan juara kebebasan pers di seluruh dunia. Untuk mempertahankan posisi ini, kebebasan pers dan keselamatan jurnalis harus menjadi agenda utama,” ujarnya.

Adapun tiga negara yang memimpin indeks kebebasan pers tahun ini adalah Norwegia, Denmark, dan Swedia.

Sementara itu, di peringkat terbawah adalah Iran dan Eritrea, serta Korea Utara yang menduduki posisi terakhir atau peringkat ke-180.

 

Sumber: NL Times

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru