27.2 C
Indonesia

UNESCO: Gletser di Papua Akan Hilang Pada Tahun 2050

Must read

JAKARTA – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) dalam laporannya baru-baru ini menyatakan bahwa sepertiga gletser yang berada di situs Warisan Dunia PBB akan mencair dalam tiga dekade ke depan.

Gletser di Taman Nasional Lorentz (Papua, Indonesia), Taman Nasional Yellowstone (Amerika Serikat), dan Swiss Tectonic Arena Sardona (Swiss) adalah tiga di antaranya.

Penyebabnya tak lain adalah perubahan iklim yang terus membawa naik suhu bumi dari waktu ke waktu.

Baca Juga:

Dilansir dari BBC, penulis laporan itu mengatakan bahwa lapisan es itu akan mencair terlepas apakah ada tindakan dunia untuk memerangi perubahan iklim.

Disebutkan pula bahwa semakin berkurang dan hilangnya gletser adalah salah satu “bukti paling dramatis bahwa iklim bumi kian panas”.

“Kami berharap ini kemungkinan yang salah, tetapi ini merupakan bukti ilmiah,” tutur seorang pejabat proyek UNESCO bernama Tales Carvalho Resende yang juga merupakan salah satu penulis laporan itu.

“Gletser adalah satu indikator perubahan iklim yang berharga, karena ada wujudnya. Ini sesuatu yang kita bisa benar-benar dapat lihat [penyusutannya],” sambungnya.

Dua pertiga sisa gletser di situs Warisan Dunia PBB, tambah laporan itu, bisa diselamatkan dengan satu syarat, yakni dunia bisa membatasi pemanasan hingga 1,5°C.

Akan tetapi, laporan PBB lainnya yang dipublikasi pada pekan lalu menyatakan bahwa dunia saat ini “tidak memiliki jalur yang kredibel” untuk mencapai hal itu.

Kepala UNESCO Audrey Azoulay pada Senin (31/10), menjelang KTT iklim COP27 yang diadakan di Mesir, menyerukan bahwa laporan ini adalah “seruan untuk bertindak”.

“Hanya pengurangan cepat dalam tingkat emisi CO2 kita yang dapat menyelamatkan gletser dan keanekaragaman hayati luar biasa yang bergantung padanya.”

“COP27 akan memiliki peran penting untuk membantu menemukan solusi untuk masalah ini,” tambahnya.

Faktanya, gletser tidak hanya menjadi objek wisata maupun penelitian yang menarik.

Bagi penduduk yang tinggal di dekatnya, gletser adalah sumber air untuk kehidupan rumah tangga dan pertanian mereka.

Beberapa komunitas juga menjadikan gletser sebagai tempat suci dalam kepercayaan yang mereka anut.

Dengan begitu, hilangnya gletser juga akan berdampak pada aspek-aspek tersebut di samping menyebabkan naiknya permukaan laut global.

“Terdapat pesan harapan di sini,” kata Carvalho Resende.

“Kalau kita bisa berhasil mengurangi emisi secara drastis, maka kita akan dapat menyelamatkan sebagian besar gletser-gletser tersebut.”

“Ini benar-benar peringatan untuk segera bertindak di setiap tingkatan–bukan hanya di tingkat politik, tetapi di tingkat kita sebagai manusia,” pungkasnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru