19.4 C
Indonesia

The Two Popes, Film Dari Kisah Nyata Yang Menggambarkan Pribadi Paus Fransiskus

Must read

THE EDITOR – The Two Popes adalah salah satu film yang mengisahkan tentang perjalanan Paus Fransiskus dalam mengubah sebuah budaya yang sangat tua di dunia.

Ya, gereja Katolik adalah salah satu lembaga tertua di dunia dimana dari dekade ke dekade perdebatan tiada henti terus terjadi di Vatikan, pusat dari seluruh kepemimpinan gereja Katolik di dunia.

Majalah Time mengatakan bahkan mengatakan bila mengubah gereja Katolik tidak mudah, dan tidak bisa dianggap enteng.

Di film The Two Popes yang digarap oleh penulis Anthony McCarten dan sutradara Fernando Meirelles, terlihat jelas bagaimana gereja Katolik perlahan mau menerima perubahan di dunia modern ini.

Film yang terinspirasi dari kisah nyata ini berpusat di sekitar Kardinal Jorge Bergoglio (yang diperankan oleh Jonathan Pryce) yang memilih nama baru yaitu Fransiskus saat terpilih sebagai Paus dan Paus Benedictus XVI (diperankan oleh Anthony Hopkins) yang di film tersebut ditunjukkan sudah menua.

Film ini menjadi sangat unik karena sangat jarang dalam sejarah ada 2 paus di Vatikan. Karena selama ini, masa jabatan paus berlaku sampai dia meninggal dunia. Tapi, dunia sedang mengalami perubahan yang drastis.

Paus Fransiskus dan Paus Benedictus XVI memang memiliki perbedaan ideologis dan teologis. Sebagai film fiksi, namun di setiap adegannya tergambar jelas bagaimana tertutupnya Vatikan pada aturan dunia luar selama ini.

BAGAIMANA FILM INI MENUNJUKKAN DUA KARAKTER PAUS TERSEBUT?

Paus Fransiskus

Di film ini, Paus Fransiskus yang sebelumnya menjabat sebagai Uskup Agung Bueno Aires digambarkan sebagai seseorang yang memiliki kemauan keras dan progresif.

Ia juga ditunjukkan lebih suka berkotbah di udara terbuka dan mengerjakan proyek untuk membantu orang miskin ketimbang ikut dalam ritual di Vatikan.

Pada usia 36 tahun, Fransiskus adalah kepala ordo Jesuit di Argentina, dan di tangannya memang terjadi kemajuan pesat di organisasi itu.

Namun, selama masa jabatannya, pendeta muda itu mulai kehilangan dukungan dalam kelompok tersebut. Ia dituduh terlibat dalam ‘Perang Kotor’ Argentina yang terjadi di tahun 1976 dan 1983. Dimana saat itu sebuah kampanye pembunuhan atas manusia di luar hukum dilakukan oleh diktator Argentina kala itu.

Tak hanya dituduh, Fransiskus juga dianggap gagal membela dua pastor yang diculik oleh rezim diktator.

Usai dilantik sebagai Paus, dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari The Atlantic, Fransiskus mengataka bila sikapnya yang otoriter dan cepat dalam mengambil keputusan membuat ia sering menghadapi masalah serius dan sering dituduh sebagai orang yang sangat konservatif.

Tahun 1990, Fransiskus dikirim ke Cordoba, Argentina dan selama dua tahun ia diminta untuk tetap tinggal disana tanpa melakukan apapun. Ia menggambarkan masa itu sebagai waktu tergelap dalam hidupnya.

Saat ia kembali, Fransiskus ternyata telah berubah menjadi seorang pemimpin yang berhasil dengan perspektif baru yang ia peroleh dari hasil interaksi denga kaum miskin di kota itu.

Saat kembali duduk di posisi kepemimpinan Katolik di Argentina, Fransiskus telah berubah. Ia memiliki sifat yang lebih liberal tentang peran gereja dalam memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan. Sikap ini ia bawa terus hingga ke Vatikan.

Paus Benediktus XVI

Anthony Hopkins sebagai Paus Benediktus XVI (FOTO : Netflix/THE EDITOR)
Anthony Hopkins sebagai Paus Benediktus XVI (FOTO : Netflix/THE EDITOR)

Paus Benediktus XVI dalam film tersebut digambarkan sebagai seorang pemimpin yang kaku dan tidak kenal kompromi dalam melihat jalan keluar bagi gereja yang tengah berjuang menghadapi abad ke-21.

Sutradara sepertinya tidak salah dalam menggambarkan Paus Benediktus karena ia lahir di Jerman pada tahun 1927, saat dimana tentara Nazi merebut kekuasaan pada tahun 1933.

Benediktus dipaksa bergabung dengan Pemuda Hitler saat usianya mencapai 14 tahun. Keluarganya disebutkan menentang rezim fasis sebelum ia direkrut menjadi anggota militer Jerman beberapa tahun kemudian.

Benediktus muda adalah seorang akademisi Katolik yang mengajar tentang dogma dan teologi. Ia menjabat sebagai asisten ahli di Konsili Vatikan Kedua pada pertengahan tahun 1960-an.

Ia dikenal sebagai seorang yang progresif, namun seiring dengan bertambahnya usianya, Benediktus menjadi semakin konservatif. Dimana, tahun 1977, Benediktus berhasil menjadi Uskup Agung Munich dan Freising, Jerman dan tahun 1981, ia diangkat menjadi pengawas teologi Vatikan di bawah Paus Yohanes Paulus II.

Di posisi itu ia bertugas selama lebih dari 20 tahun dan dikenal dengan sikapnya yang disiplin dan cerdas.

APA YANG JADI PERBINCANGAN TENTANG FILM INI?

Pertemuan Paus Fransiskus dan Paus Benediktus XVI di Vatikan tidak pernah terjadi dalam sejarah. 

Di film tersebut digambarkan saat Paus Fransiskus bertolak ke Roma untuk meminta izin pensiun, tapi ditolak oleh Paus Benediktus, yang selanjutnya kemudian memberitahu tentang rencananya untuk mengundurkan diri.

Pembicaraan dalam film tersebut masih dipertanyakan kebenarannya, dan bahkan sebagian menyebutnya khayalan karena tidak mungkin terjadi di dunia nyata.

Surat pengunduran diri Fransiskus memang asli dan fakta, tetapi adegan kunjungan kepada Paus Benediktus bersifat fiktif, seperti halnya percakapan antara keduanya.

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA DUA PAUS DALAM FILM INI?

Jonathan Pryce dan Anthony Hopkins dalam film 'The Two Popes (FOTO : Netflix/THE EDITOR)
Jonathan Pryce dan Anthony Hopkins dalam film ‘The Two Popes (FOTO : Netflix/THE EDITOR)

Di film The Two Popes, dua paus berakhir dengan kisah komedi yang hangat dimana keduanya terlihat makan pizza sambil menonton Piala Dunia karena Fransiskus coba meyakinkan Benediktus XVI tentang kenikmatan menonton pertandingan olahraga.

Namun, hubungan keduanya tidak terlalu mulus karena diadegan selanjutnya ditunjukkan saat Benediktus XVI yang telah berusia 92 tahun merilis surat sepanjang 6.000 kata yang menyalahkan krisis pelecehan seksual anak pada ide-ide teologis liberal gereja.

Ia mengkritisi tentang budaya dan gereja barat yang mengizinkan seksualitas yang menurutnya sebagai sebuah langkah kontroversial. 

Tapi, diadegan lain dikatakan bila Benediktus telah melanggar kebijakan mantan Paus itu sendiri yang ingin untuk tidak mengganggu Fransiskus.

Surat itu sendiri diakui Benediktus tidak untuk menyerang Fransiskus. Dalam wawancaranya yang dimuat oleh The New York Times, Benediktus mengatakan, “Saya harus bertanya pada diri sendiri,”.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Artikel Baru