23.6 C
Indonesia

Terbukti Bertahan, Kementerian Pertanian Makin Genjot Komoditas Perkebunan

Must read

JAKARTA – Menteri Pertanian mengapresiasi upaya dan kinerja Ditjen Perkebunan, karena selama dua tahun pandemi Covid-19 seluruh sektor melemah, kecuali pertanian Indonesia termasuk perkebunan terbukti bertahan.

“Perkebunan merupakan masa depan, kedepannya perkebunan yang menentukan, setelah ketahanan pangan terwujud. Presiden mengapresiasi capaian dan kinerja Kementerian Pertanian di masa pandemi ini. Ekspor pertanian naik karena adanya kontribusi perkebunan juga, dalam kondisi pandemi covid-19 ini perkebunan turut mengangkat perekonomian nasional. PDB pertanian mengalami kenaikan dibandingkan sektor lain,” demikian disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat memberikan arahan kepada jajaran lingkup Ditjen Perkebunan, di Ruang Rapat Lantai I Ditjen Perkebunan Kampus Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.

Syahrul meminta jajaran Ditjen Perkebunan agar segera melakukan evaluasi kegiatan atau program yang telah dilaksanakan selama tahun 2021, dan mengidentifikasi serta memetakan program dan komoditas prioritas utama guna perencanaan kegiatan/program tahun 2022 agar di masa depan kinerjanya lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:

“Kalau ingin menguasai pasar dunia harus bisa mempersiapkan ketersediaan stok sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Untuk itu harus dirancang dengan sebaik-baiknya. Tahun depan perkebunan harus bisa lebih baik lagi dibandingkan tahun sebelumnya, semakin baik, harmonis, dan kompak, karena komoditas perkebunan sebagai penopang perekonomian nasional,” ujarnya.

Syahrul meminta agar Ditjen Perkebunan menonjolkan komoditas unggulan perkebunan dengan dikemas semenarik mungkin seperti pinang, pala, sagu dan lainnya, hasil olahan komoditas perkebunan beraneka ragam, seperti mie sagu, tepung sagu, gula jagung dan lain-lain.

“Saya berharap kopi dan kakao Indonesia semakin dikenal dipasar dunia, setiap warung atau cafe ada kopi atau cokelat Indonesia,” ungkapnya.

Tahun depan, lanjut Syahrul, kekuatan pertanian tak hanya di tanaman pangan saja tetapi juga perkebunan. Untuk itu, Syahrul meminta agar jajaran lingkup Ditjen Perkebunan dapat lebih memperkuat dan meningkatkan kembali upaya, strategi, inovasi dan kreativitasnya sehingga komoditas perkebunan Indonesia semakin dikenal dan memiliki daya saing di pasar global.

“Kedepannya harus lebih baik lagi, tingkatkan kinerja, kreativitas dan inovasi dalam pelaksanaan kegiatan perkebunan, karena ini sebagai bentuk pengabdian dan ibadah kepada petani, masyarakat termasuk keluarga, cintai dirimu, cintai pekerjaanmu, perkebunan buat sesuatu, beri kontribusi untuk bangsa ini dan hidup bermakna,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Plt Direktur Jenderal Perkebunan Ali Jamil menyampaikan harapan agar realisasi kegiatan Ditjen Perkebunan dapat mencapai 95 persen pada bulan November-Desember ini.

Untuk itu perlunya percepatan realisasi kegiatan lingkup Ditjen Perkebunan dan langkah strategis yang tepat guna peningkatan pelaksanaan program maupun kinerja atau kegiatan perkebunan kedepan, baik diskusi dengan pakar untuk evaluasi, studi kesesuaian lahan, koordinasi dengan pihak terkait perkebunan dan langkah strategis lainnya, hal ini perlu dilakukan demi kelancaran pelaksanaan pengembangan perkebunan yang lebih baik lagi.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru