22.9 C
Indonesia

Terbentang Jarak 3,8 Kilometer, Dua Pulau Ini Punya Perbedaan Waktu Hingga 21 Jam

Must read

JAKARTA – Berdekatan tidak berarti bernasib sama. Ungkapan itu agaknya cocok untuk Pulau Diomede yang terletak di tengah-tengah Selat Bering, di antara daratan Alaska dan Siberia.

Pasalnya, dua pulau tersebut, Pulau Diomede Besar dan Pulau Diomede Kecil, memiliki beberapa perbedaan yang terbilang unik meskipun hanya berjarak sejauh 3,8 kilometer.

Salah satu yang paling menonjol adalah perbedaan waktu di kedua pulau tersebut. Waktu di Pulau Diomede Besar dinyatakan berjalan 21 jam lebih cepat dari waktu di Pulau Diomede Kecil.

Baca Juga:

Hal itu dapat terjadi karena ada International Date Line (IDL) yang memisahkan keduanya, yaitu garis imajiner yang melintasi Samudera Pasifik untuk menyesuaikan waktu di dunia.

Perbedaan waktu itu juga membuat Pulau Diomede Besar dijuluki Pulau Kemarin, sementara Pulau Diomede Kecil mendapat julukan Pulau Besok atau Pulau Masa Depan.

Perbedaan lain yang tidak kalah unik adalah ‘pemilik’ dari kedua pulau tersebut. Pulau Diomede Besar masuk ke dalam wilayah Rusia, sementara Pulau Diomede Kecil masuk ke wilayah Amerika Serikat.

Dilansir dari detikedu, saat Amerika Serikat membeli Alaska dari Rusia pada tahun 1867, Pulau Diomede Kecil juga termasuk ke dalam pembelian tersebut.

Menengok jauh ke belakang Pulau Diomede pertama kali dijangkau pada tahun 1648 oleh seorang penjelajah Rusia bernama Semyon Dezhnyov.

Pulau itu kemudian ‘ditemukan kembali’ oleh navigator Denmark Vitus Bering pada 16 Agustus 1728.

Oleh karena hari itu bertepatan dengan Hari St. Diomede, yaitu hari yang dirayakan oleh Gereja Ortodoks Rusia, pulau itu pun diberi nama Diomede.

Sementara itu, nama sang penemu juga diabadikan menjadi nama selat tempat pulau itu berada, yaitu Selat Bering.

Di luar hal-hal tersebut, berbagai catatan dan peninggalan sejarah menyatakan bahwa kedua pulau itu sejatinya telah berpenghuni sejak 3.000 tahun silam.

Penduduknya tidak lain adalah orang-orang Yupik Eskimo yang masih bersaudara. Sayangnya, ketika kedua pulau telah dimiliki oleh dua negara berbeda, mereka tidak lagi bisa berinteraksi.

Penduduk Pulau Diomede Besar kemudian dipindahkan ke daratan Rusia menyusul berubahnya fungsi pulau itu sebagai pangkalan militer selama Perang Dunia II.

Hingga kini, jumlah orang yang menetap di sana juga tidak lebih dari 20 orang, dengan seluruhnya adalah pasukan penjaga perbatasan dan stasiun cuaca Rusia.

Kondisi itu berbeda dengan Pulau Diomede Kecil yang masih dihuni oleh sekitar 100–120 orang yang masih merupakan keturunan Yupik Eskimo.

Perairan di antara kedua pulau bisa menjadi akses berjalan ketika musim dingin dan bisa diarungi dengan kayak ketika musim panas. Akan tetapi, melintas sembarangan adalah tindakan yang ilegal.

Tidak sembarang orang bisa melintas, mengingat masing-masing pulau dijaga oleh petugas keamanan masing-masing negara.

Jika punya kesempatan untuk berkunjung ke salah satunya, pulau mana yang ingin Anda kunjungi?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru