27.2 C
Indonesia

Tentang Konflik Rusia-Ukraina, Pendiri FPCI: Indonesia Harus Tegas Katakan Tindakan Rusia Salah Walaupun Bersahabat Baik

Must read

JAKARTA – Tindakan invasi besar-besaran Rusia terhadap negara tetangganya, Ukraina, setelah menjalani upaya diplomasi selama berminggu-minggu, dikutuk dunia. Beberapa negara bahkan mulai menjatuhkan sanksi ekonomi dan dengan tegas menunjukkan keberpihakan ke Ukraina.

Akan tetapi, hingga kini, Indonesia nampaknya belum menunjukkan tanda-tanda memberi dukungan kepada salah satu pihak maupun menegaskan sikap diri dalam peristiwa ini.

Pada hari pertama invasi Rusia ke Ukraina, Kamis (24/2), Presiden Jokowi lewat akun media sosialnya menyerukan agar perang dihentikan. Namun setelahnya, tidak ada lagi pembahasan serupa.

Baca Juga:

“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” tulisnya yang juga disertai dengan terjemahan bahasa Inggris dalam unggahan berikutnya.

Untuk itu, pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menyerukan agar Indonesia berani menyebut apa yang dilakukan Rusia adalah salah.

Sikap tersebut, menurutnya, tetap diperlukan meskipun Indonesia memiliki hubungan baik dengan Rusia.

“Terlepas dari semua ini, Indonesia harus berani mengatakan bahwa serangan militer Rusia ke Ukraina itu salah,” ujarnya dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat FPCI.

Dino menggarisbawahi titik kesalahan peristiwa ini yang terletak pada “agresi sepihak” suatu negara berdaulat terhadap negara berdaulat lainnya.

Pasalnya, konflik saat ini bukan tentang kedua negara yang memperebutkan satu wilayah. Melainkan Rusia yang menginvasi, melanggar kedaulatan Ukraina.

“Ini [invasi Rusia] melanggar hukum internasional, ini melanggar Piagam PBB, dan ini juga bertentangan dengan semangat Dasasila Bandung,” paparnya.

Masuknya ribuan tentara serta peralatan perang Rusia ke wilayah Ukraina tentu menjadi sebuah permasalahan internasional yang besar.

Dino berpendapat, hal ini juga akan menimbulkan dampak serius ke depannya.

“Indonesia harus selalu berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri bebas aktif. Dan dalam konflik Rusia-Ukraina, Indonesia harus mengambil sikap yang jelas dan tegas. Apa yang salah katakan salah, apa yang benar katakan benar,” ujarnya.

Menengok masa lalu, Dino mengingatkan bahwa Indonesia pernah dengan tegas menolak invasi Amerika Serikat terhadap Irak meskipun sejatinya berhubungan baik dengan negara adidaya tersebut.

Sikap tersebut yang seharusnya dimiliki, ditampilkan agar langkah selanjutnya dalam menghadapi masalah yang mungkin menjangkau Indonesia juga dapat tergambar dengan jelas.

Sebagai informasi, FPCI adalah organisasi independen yang memfokuskan diri pada isu-isu internasional.

Organisasi ini terdiri dari mereka yang memiliki ketertarikan dan kepedulian terhadap bidang ini. Mereka datang dari berbagai kalangan seperti diplomat, duta besar, pejabat pemerintahan, akademisi, peneliti, pebisnis, media, dosen, mahasiswa, dan lainnya.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru