KARANGANYAR – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyayangkan adanya ketidaksempurnaan pada bangunan SMAN Tawangmangu yang baru selesai dibangun. Hal itu ia temukan saat melakukan sidak, Minggu (31/1) lalu.
Besi pembatas tangga yang karatan, pengelasan yang tidak sempurna, lantai dan tembok yang retak, penempelan bata yang tidak sempurna, hingga dindingnya yang langsung jebol dalam sekali tendang.
Padahal sekolah itu, kata Ganjar, memiliki sejarah yang panjang. Warga sekitar pun menantikannya dengan penuh sukacita.
Maka agaknya tidak heran ketika semua orang mengantisipasi hanya hal-hal terbaik yang ada di bangunan itu.
“Sekolah itu adalah sejarah puluhan tahun, saya lahir di situ, dan komplain mereka adalah tidak bisa sekolah di negeri karena zonasi,” ujar Ganjar, sebagaimana dilansir dari Radar Pekalongan.
“Maka kita bikin itu dengan semangat pecah telur, ada sekolah negeri didesain bagus, yang diharapkan anak-anak sekolahnya makin dekat dan saya pengin sejak awal didesain agar kelasnya unggul,” lanjutnya.
Untuk itu, sebuah pertemuan tertutup diadakan antara pihak pemprov dan kontraktor kemarin, Kamis (3/1).
Dalam pertemuan tersebut, pihak kontraktor menyatakan kesiapannya memperbaiki pekerjaan mereka mulai bulan ini.
Ganjar pun mengapresiasi respons positif yang diberikan kontraktor. Ia menyebut bahwa pihak kontraktor telah melakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Menurut saya bagus, kontraktornya positif merespon apa yang menjadi temuan sementara saya. ‘Ya pak nanti yang kurang kita perbaiki’ dan mereka masih punya waktu sampai bulan Juni, tapi mereka berkomitmen Februari ini yang kemarin belum beres akan dibereskan,” kata Ganjar.