TAIWAN – Agenda latihan tempur armada F-16 Angkatan Udara Taiwan pada hari Selasa (11/1) harus ditunda setelah model jet tempur yang baru ditingkatkan itu dikabarkan jatuh ke laut.
Kejadian ini kemudian ditambahkan ke dalam rangkaian kecelakaan yang terjadi akhir-akhir ini.
Kementerian Pertahanan pulau itu mengatakan F-16V, tipe paling canggih dalam armada Taiwan, hilang dari layar radar setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Chiayi di Taiwan selatan untuk misi pelatihan di atas lapangan tembak pesisir.
Presiden Tsai Ing-wen mengeluarkan instruksi agar semua pihak tidak menyia-nyiakan upaya misi pencarian dan penyelamatan dan “untuk lebih memperjelas penyebab kecelakaan itu,” kata juru bicaranya.
Pusat Komando Penyelamatan pemerintah setempat mengatakan para saksi telah melihat pesawat itu jatuh ke laut. Sementara itu, helikopter serta kapal sedang mencari pilotnya.
Inspektur Jenderal Angkatan Udara Liu Hui-chien mengatakan pesawat itu baru saja ditingkatkan ke versi “V”, dengan sistem senjata dan avionik baru.
Pelatihan tempur untuk armada F-16 kini telah ditangguhkan, tambahnya.
Sebelumnya, pada akhir 2020, sebuah F-16 dikabarkan menghilang tak lama setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Hualien di pantai timur Taiwan dalam misi latihan rutin.
Tahun lalu, dua pesawat tempur F-5E, yang pertama kali mengikuti kedinasan di Taiwan pada 1970-an, jatuh ke laut di lepas pantai tenggara.
Insiden itu tampaknya disebabkan oleh tabrakan kedua pesawat selama berada di udara dalam misi latihan.
Meskipun angkatan udara Taiwan telah terlatih dengan baik, mereka terus berusaha untuk mengalahkan kekuatan militer pesawat China dalam dua tahun terakhir ini.
Perlu dikatakan, sejumlah kecelakaan tidak terkait dengan upaya mengalahkan ini.
Cina, yang mengklaim pulau demokrasi itu sebagai miliknya, telah secara rutin mengirim pesawat ke zona pertahanan udara Taiwan.
Sebagian besar ke daerah sekitar Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan, namun terkadang juga ke wilayah udara antara Taiwan dan Filipina.
Sumber: CNN