IRLANDIA – Sisa-sisa manusia yang telah dimumifikasi dan sebuah sarkofagus adalah dua di antara benda-benda kuno yang akan dipulangkan ke Mesir oleh universitas di Irlandia.
Semua artefak yang dikembalikan oleh University College Cork (UCC) itu berasal dari antara 100 Masehi dan 975 Sebelum Masehi.
Sebuah prasasti di sarkofagus kayu, yang disumbangkan ke UCC, menunjukkan bahwa benda itu adalah milik seorang pria bernama Hor. Sementara itu, sisa-sisa manusia yang dianggap sebagai laki-laki dewasa disumbangkan ke UCC pada tahun 1928.
Dilansir dari BBC, UCC mengatakan bahwa mereka berencana mengembalikan barang-barang itu tahun depan.
Barang-barang itu juga termasuk satu set berisi empat guci kanopik–wadah yang digunakan oleh orang Mesir kuno selama mumifikasi–dan penutup kepala dan tubuh penguburan yang dikenal sebagai cartonnage.
Guci menjadi barang tertua di antara yang akan dikembalikan, kemungkinan berasal antara 945-700 Sebelum Masehi, dan dibeli oleh UCC dari dealer barang antik di Yorkshire.
Sementara itu, tidak ada catatan yang menunjukkan bagaimana cartonnage tersebut bisa sampai ke universitas.
Sarkofagus sendiri digali oleh Egyptologist Italia Ernesto Schiaparelli pada awal 1900-an.
Pengumuman pengembalian barang-barang kuno itu menyusul diskusi yang sedang berlangsung antara UCC, pemerintah Mesir dan Irlandia, dan Museum Nasional Irlandia.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney, mengatakan ia “senang” bahwa departemennya dapat membantu dalam apa yang ia gambarkan sebagai “proyek penting”.
Duta Besar Mesir untuk Irlandia, Mohamed Sarwat Selim, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pemulangan tersebut.
Pengembalian barang akan didokumentasikan dalam proyek kreatif bernama Kinship, yang dipimpin oleh seniman Irlandia Dorothy Cross.
“Inti dari Kinship adalah kembalinya tubuh mumi seorang pria Mesir dari Irlandia ke Kairo, yang mencerminkan perpindahan tragis dan migrasi ribuan orang dari tanah air mereka hari ini,” jelas Cross.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak institusi yang mengembalikan artefak ke tempat asal mereka.
Pejabat Yunani juga dikabarkan tengah membahas pengembalian Patung Parthenon, yang juga dikenal sebagai Elgin Marbles, dengan British Museum.
Pada awal tahun ini, Jerman mengumumkan bahwa pihaknya berencana mengembalikan benda-benda yang diambil dari Afrika selama masa penjajahannya.
Sumber: BBC