YOGYAKARTA – Hingga Rabu pagi (29/12), tagar #YogyaTidakAman masih trending di media sosial Twitter dengan setidaknya 13.2k (13.200) tweet. Dimulai dari salah seorang netizen, yang kebetulan warga Yogyakarta, membagikan pengalamannya menjadi korban klitih, lalu diikuti dengan netizen lainnya yang ikut bercerita.
Cerita-cerita tersebut menimbulkan kemarahan, serta kekhawatiran warga setempat akan peristiwa yang sepertinya terus terjadi itu.
Klitih sendiri dalam bahasa Jawa memiliki arti keluyuran tak tentu arah. Kini, makna tersebut bergeser, berubah total menjadi aksi kejahatan di Yogyakarta berupa perbuatan menyakiti orang.
Aksi klitih mirip dengan begal, karena sama-sama menyakiti orang yang sedang berjalan kaki atau berkendara motor.
Pelaku klitih dan begal pun sama-sama berkendara motor. Bedanya, klitih hanya menyakiti tanpa mengambil harta benda milik korban seperti begal.
Aksi klitih yang baru-baru ini ramai diperbincangkan terjadi pada Senin (27/12) petang. Korban saat itu tengah berkendara motor untuk pulang ke rumah.
Saat berada di jalan raya, ia menjadi sasaran catcalling dari pengendara mobil yang melintas di sebelah kanannya. Korban bersikap bodo amat dan terus fokus agar segera sampai tujuan.
Lama kelamaan, korban sadar ada motor lain yang mendekatinya dari sebelah kiri. Ia awalnya berpikir akan dibegal oleh dua orang yang mengendarai satu motor tersebut. Tiba-tiba, tangan korban sudah dipegang, dan refleks ia mengumpat pada keduanya.
Setelah mereka pergi, korban merasa tangannya yang dipegang tadi mulai perih. Ketika sampai di rumah, ia mendapati tangannya memiliki luka sobek yang diduga terkena senjata tajam oleh kedua pengendara motor tadi.
Kejadian tersebut terjadi di Underpass Jalak, Kaliurang, Yogyakarta. Korban tidak sempat melihat plat motor para pelaku karena kondisi yang hujan dan mata korban yang minus.
Dilansir dari Tirto, pada hari yang sama, di daerah yang sama, klitih juga terjadi. Belasan jam sebelum cerita di atas, korban melapor kepada polisi bahwa ia menjadi sasaran klitih.
Kabid Humas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Pol Yulianto menyatakan, saat itu korban dan tiga kawannya menuju warung makan, sekitar pukul 00.00 WIB.
“Selesai makan, mereka akan pulang ke rumah temannya. Namun di tengah jalan, korban yang mengendarai motor dilempar botol dan ditendang sehingga jatuh,” jelasnya.
Pelaku mengejar korban yang mencoba melarikan diri dan langsung menyakitinya. Korban luka di bagian punggung, telapak tangan, dan mulut. Kejadian itu dilaporkan korban ke Polsek Naglik.
Polisi menindaklanjuti perkara dan berhasil menangkap pelaku hari itu juga. “Saat ini sedang kami dalami peran masing-masing untuk menentukan apakah yang bersangkutan bisa dilanjutkan ke proses penyidikan atau tidak,” sambung Yulianto.
Kelima orang itu kini ditahan di Polsek Naglik.