SOLO – Ibadah Haji ke Tanah Suci Mekah wajib dilakukan bagi seorang muslim yang mampu, baik secara finansial, kesehatan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, tidak perlu heran ketika melihat seorang muslim rela menabung bertahun-tahun lamanya untuk melaksanakan ibadah yang satu ini.
Seperti yang dilakukan oleh Samin, seorang penjaga SDN Lojiwetan Solo yang telah mengumpulkan uang sejak 2,5 tahun yang lalu untuk berangkat haji.
Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan juga berniat memberangkatkan tiga anggota keluarganya yang lain ke Tanah Suci.
Ia mengaku bahwa tabungan tersebut dikumpulkan di dalam celengan. Setiap memiliki rezeki lebih, celengan itu pasti ia isi.
“Kadang-kadang dapat Rp100-Rp200 ribu, setiap bulan bapak ibu guru ngasih Rp300 ribu dari saya membuatkan teh, saya masukkan di situ. Ibunya jualan, ada lebihan ya dimasukkan di situ,” tuturnya, dikutip dari Antara.
Akan tetapi, pria berusia 53 tahun itu memiliki firasat yang buruk mengenai tabungannya sejak tiga hari yang lalu.
Samin pun meminta sang istri untuk membongkar celengannya dan menghitung uang yang tersimpan di dalamnya.
Dan betapa terkejutnya istri Samin saat membukanya lalu melihat rayap berada di dalam celengan sang suami.
Berlembar-lembar uang pecahan Rp50.000 dan Rp100.000 sudah rusak dimakan rayap.
Bisa diganti oleh BI, syaratnya…
Dilansir dari Solopos, total tabungan Samin diperkirakan telah mencapai Rp100 juta dan disimpan di dalam dua celengan.
Dari kedua celengan tersebut, beruntung hanya satu yang selama ini diganggu rayap.
“Saya kebetulan punya celengan dua, yang satu masih utuh, karena celengan baru. Kalau yang rusak ini celengan lama, tapi karena sudah penuh saya pakai celengan yang baru ” jelas Samin.
“Kalau yang satu isinya sebesar Rp49,8 juta, kemungkinan celengan yang rusak ini lebih dari itu, karena lebih banyak isinya,” tambahnya.
Atas nasib malang yang menimpanya tersebut, Samin pun berharap Bank Indonesia (BI) dapat menerima pengajuan penukaran uangnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan bahwa BI akan mengganti uang yang rusak selama memenuhi syarat.
Salah satu syaratnya adakah ukuran uang rusak minimum 2/3 dari ukuran penuh.
“Kenapa begitu, karena kalau minimum setengahnya bisa jadi malah terjadi dobel klaim. Selanjutnya, kalau uang sudah terpisah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun lembaran demi lembaran apakah uang ini masih berukuran 2/3 atau tidak. Tugas beratnya adalah menyusun lembaran-lembaran kecil yang terpisah,” katanya.
Penyusunan uang rusak yang akan ditukar, Nugroho mengatakan bahwa itu harus dilakukan oleh pemilik uang itu sendiri.
“Tidak kami lakukan, karena nanti pasti ada selisih dari waktu awal, jadi yang bersangkutan saja yang menyusun. Yang sudah disusun dibawa ke BI, selanjutnya kami cek dan tukar yang baru (selama memenuhi syarat),” sambungnya.
Sebelum kejadian, celengan Samin yang isinya telah dimakan rayap diletakkan di almari dekat tumpukan buku.
Anehnya, buku-buku di sekitar celengan tersebut aman dan tidak tersentuh oleh aktivitas rayap.
Samin mengaku alasannya tidak menyimpan uangnya di bank adalah karena kesibukannya bekerja setiap hari.
Selain menjaga sekolah agar tetap aman, ia juga membuatkan minum untuk para guru dan mengantarkan surat ke luar sekolah.