AMERIKA SERIKAT – Per 9 Februari nanti, Starbucks mewajibkan seluruh pekerjanya yang berada di Amerika Serikat untuk sudah mendapatkan vaksin Covid-19 atau melakukan pengecekan setiap minggunya.
Hal ini sejalan dengan amanat pemerintah setempat seiring berkembangnya varian omicron di seluruh negeri.
Kepala Operasi Starbucks, John Culver mengatakan kepada para tenaga kerja, yang diperkirakan berjumlah sebanyak 220.000 karyawan itu, bahwa mereka harus mengungkapkan status vaksinasi mereka paling lambat 10 Januari.
Sebelumnya, dalam surat tertanggal 27 Desember yang ditujukan kepada semua karyawan, dijelaskan juga secara mendetail bahwa akan ada aturan baru setiap minggunya pada hari Senin.
“Vaksin adalah pilihan terbaik yang kami miliki, sejauh ini, untuk tetap aman dan memperlambat penyebaran COVID-19,” tulis Culver.
“Sangat memprihatinkan untuk melihat varian baru ini telah mendorong jumlah kasus harian COVID-19 lebih tinggi bahkan jika dibandingkan dengan gelombang Delta pada puncaknya.”
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja telah menetapkan 9 Februari sebagai tanggal baru bagi pengusaha-pengusaha besar untuk mewajibkan vaksinasi penuh atau pengujian mingguan untuk virus corona.
Di bawah kebijakan baru industri kopi, pekerja Starbucks yang memilih keluar dari vaksinasi, atau dengan kata kain tidak melaksanakan vaksinasi, harus membeli alat tes mereka sendiri yang disetujui oleh OSHA dan menyerahkan hasilnya setiap minggu.
Amanat itu sebelumnya dijadwalkan mulai berlaku 4 Januari. Akan tetapi, OSHA menangguhkan pelaksanaannya sambil menunggu sidang pengadilan tentang tantangan terhadap peraturan tersebut.
Hingga pekan lalu, standard OSHA tersebut diizinkan untuk diterapkan dengan Mahkamah Agung yang meminta untuk mendengar argumen lisan pada hari Jumat.
Starbucks juga memperbarui kebijakannya tentang berapa lama karyawan harus mengisolasi diri setelah tertular COVID-19.
Dalam hal ini, perusahaan kopi tersebut mengikuti panduan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang mempersingkat waktu yang disarankan.
Varian omicron mengakibatkan sekolah, maskapai penerbangan, restoran, dan agen barang eceran mengurangi jam operasi mereka di tengah kelangkaan pekerja.
Sumber: CBS News