JAKARTA – Dengan rilisnya pernyataan resmi Kementerian Kesehatan pada Senin (28/2), regimen vaksin booster covid-19 di Indonesia kini bertambah satu. Pemerintah menetapkan vaksin sinopharm sebagai regimen baru tersebut.
Lima vaksin yang telah lebih dulu ditetapkan sebagai regimen booster adalah sinovac, astrazeneca, pfizer, moderna, dan janssen (J&J).
“Pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum,” bunyi pernyataan tersebut.
Adapun pemberian vaksin booster ini dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu mekanisme homolog dan heterolog.
Mekanisme homolog adalah pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Sementara itu, mekanisme heterolog adalah pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan bahwa pemberian vaksin booster bergantung pada ketersediaannya di setiap daerah.
“Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat,” ujarnya.
Dokter Siti juga menegaskan bahwa vaksinasi dosis primer masih tetap dilakukan untuk mencapai target sesegera mungkin.
Vaksin Primer dan Vaksin Booster-nya
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut pasangan vaksin primer dan vaksin booster-nya dalam mekanisme vaksinasi homolog dan heterolog:
Jika mendapat vaksin sinovac sebagai vaksin primer, maka vaksin booster-nya bisa menggunakan astrazeneca separuh dosis (0,25 ml), pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan moderna dosis penuh (0,5 ml).
Jika mendapat vaksin astrazeneca sebagai vaksin primer, maka booster-nya bisa menggunakan vaksin moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin pfizer separuh dosis (0,15 ml), dan vaksin astrazeneca dosis penuh (0,5 ml).
Jika mendapat vaksin pfizer sebagai vaksin primer, maka vaksin booster-nya bisa menggunakan vaksin pfizer dosis penuh (0,3 ml), moderna separuh dosis (0,25 ml), dan astrazeneca dosis penuh (0,5 ml).
Jika mendapat vaksin moderna sebagai vaksin primer, maka vaksin booster-nya bisa menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml).
Penerima vaksin primer Janssen (J&J) juga dapat menerima vaksin moderna separuh dosis (0,25 ml) untuk booster-nya.
Terakhir, penerima vaksin primer sinopharm dapat menerima vaksin yang sama dengan dosis penuh (0,5 ml) untuk booster-nya.