SINGAPURA – Per 1 April 2023 nanti, penumpang maskapai Singapore Airlines harus rela menempatkan anjing pendukung emosional mereka di kargo, bukan di kabin seperti yang selama ini diperbolehkan.
Keputusan itu menyusul peraturan yang lebih ketat tentang ekspor dan impor di sejumlah negara tujuan seperti Indonesia (Bali), Australia, Britania Raya, Hong Kong, dan Selandia Baru.
Mengutip Simple Flying, seorang juru bicara dari maskapai itu mengatakan bahwa pihaknya “terus meninjau dan membandingkan kebijakan kami dengan norma industri”.
Sebelumnya, anjing pendukung emosional dan anjing pendamping diperbolehkan menemani pemiliknya di kabin pesawat selama penerbangan.
Kondisi itu tentunya berlaku dengan beberapa syarat, seperti anjing telah berusia minimal 4 bulan, terlatih mematuhi perintah dan perilaku dengan tepat, dan tidak boleh menimbulkan ancaman terhadap penumpang lain.
Anjing yang ukurannya tidak lebih besar dari seorang anak kecil berusia dua tahun boleh dipangku oleh pemiliknya, sementara anjing yang lebih besar harus duduk di lantai kabin tepat di depan pemiliknya.
Tidak seperti anjing pendukung emosional, anjing pendamping–anjing untuk penyandang tunanetra atau Tuli, masih diperbolehkan berada di sisi pemiliknya meskipun peraturan 1 April nanti resmi berjalan.
Pun anjing pendukung emosional masih bisa berada di dalam kabin setelah peraturan ini diberlakukan, hanya jika pemiliknya telah melakukan pemesanan perjalanan sebelum tanggal 1 April.
Setelah itu, penumpang dengan anjing pendukung emosional harus menghubungi kantor Singapore Airlines Cargo untuk mengatur perjalanan dengan anjingnya berada di ruang kargo–dan membayar layanan tersebut.
