JAKARTA – Hingga saat ini, mendekati waktu diselenggarakannya Academy Awards ke-95, rekor yang dipegang John Ford sebagai sutradara pemenang Oscar terbanyak belum juga berpindah.
Ia tercatat memenangkan empat Oscar dari lima kali nominasi untuk kategori yang sama, yaitu Best Director, sepanjang puluhan tahun kariernya.
Jumlah itu lebih banyak satu dari jumlah piala yang dimiliki Frank Capra (“It Happened One Night”, “Mr. Deeds Goes to Town”, dan “You Can’t Take It with You”) dan William Wyler (“Mrs. Miniver”, “The Best Years of Our Lives”, dan “Ben-Hur”).
Ford terkenal dengan film-film koboinya yang ikonis, namun bukan film-film itu yang mengantarnya ke panggung untuk menjemput Oscar pada tahun 1935, 1940, 1941, dan 1952.
Film pertamanya yang menempatkannya di daftar nominasi untuk sutradara terbaik adalah “The Informer”, sebuah film drama thriller yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya novelis Irlandia Liam O’Flaherty.
Film itu bercerita tentang lapisan bawah Perang Kemerdekaan Irlandia dan berpusat pada seorang pria Republik yang secara anonim memberi tahukan beberapa hal kepada mantan rekannya.
Rutinitas itu pada akhirnya berujung pada rasa bersalah saat pengkhianatannya diketahui.
Victor MacLaglen, Heather Angel, dan Preston Poster adalah tiga dari deretan pemain dari film ini.
Pada tahun 2018, “The Informer” terpilih untuk disimpan di Pendaftaran Film Nasional Amerika Serikat oleh Perpustakaan Kongres karena sifatnya yang “signifikan secara budaya, sejarah, atau estetika”.
Ford kembali masuk ke jajaran nominasi Best Director Academy Awards pada tahun 1939 berkat filmnya yang berjudul “Stagecoach”.
Sayangnya, ia kalah dari sutradara, sinematografer, sekaligus produser Victor Fleming yang sebelumnya menghadirkan film “Gone with The Wind” yang populer dan menerima banyak penilaian positif.
Setahun setelah Fleming membawa pulang Oscar, nama Ford diumumkan sebagai pemenang untuk kategori yang sama.
Piala keduanya itu hadir berkat kerja kerasnya dalam menyutradarai “The Grapes of Wrath”, sebuah film yang dibuat berdasarkan novel pemenang Pulitzer Prize karya John Steinbeck dengan judul yang sama.
Film drama tersebut menceritakan kehidupan satu keluarga yang memutuskan pindah ke California sebagai pekerja migran usai kehilangan usaha mereka di Oklahoma selama krisis Depresi Besar.
Tidak hanya mengantar Ford menjemput Oscar, film ini juga disebut-sebut sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa.
Film ini memberikan gambaran detail tentang sulitnya keluarga tersebut melintasi Amerika Serikat untuk mencari pekerjaan dan peluang bagi masing-masing anggotanya.
Hampir 50 tahun setelahnya, “The Grapes of Wrath” terpilih oleh Perpustakaan Kongres untuk disimpan dalam Pendaftaran Film Nasional bersama 24 film lainnya.
Setahun setelah menerima Oscar kedua, Ford membawa pulang Oscar ketiganya berkat film drama “How Green Was My Valley” yang diperankan oleh Walter Pidgeon dan Maureen O’Hara.
Oscar keempat sekaligus terakhirnya–yang menjadikannya sutradara dengan raihan Oscar terbanyak–datang dari Academy Awards ke-25 yang telah menilai filmnya yang berjudul “The Quiet Man”.