INGGRIS – Seorang seniman asal Inggris, Damien Hirst, pada Selasa (11/10) lalu memulai aksinya membakar ribuan karyanya sendiri di ajang pameran seni Frieze London.
Bukan tanpa alasan, Hirst melakukannya setelah karya-karya tersebut laku terjual sebagai NFT pertamanya tahun lalu.
Ada 10.000 NFT untuk 10.000 karya orisinal yang dijualnya saat itu. Masing-masingnya mewakili satu lukisannya yang khas dengan kehadiran polkadot warna-warni.
Karya-karya tersebut termasuk ke dalam koleksinya yang berjudul “The Currency” dengan satuannya dibanderol dengan harga £1.800, atau sekitar Rp30 juta.
“Banyak orang mengira saya membakar karya seni seharga jutaan dolar, padahal tidak, saya tengah menyelesaikan transformasi dari karya-karya seni fisik ini menjadi NFT dengan membakar versi fisiknya,” tulis Hirst di akun Instagramnya.
“Nilai suatu seni digital atau fisik yang sulit untuk didefinisikan pada waktu-waktu terbaik tidak akan hilang, itu akan ditransfer ke NFT,” sambungnya.
Aksi pembakaran tersebut disiarkan secara langsung melalui akun Instagramnya.
Sebanyak 1.000 karya fisik telah dibakar pada Selasa, sementara sisanya akan dibakar satu per satu hingga 30 Oktober.
Dilansir dari BBC, total nilai karya yang dibakar Hirst diperkirakan mencapai £10 juta (sekitar Rp170 miliar).
Karya-karya tersebut pertama kali dibuatnya pada tahun 2016.
Dengan memanfaatkan cat bertekstur halus dan kertas buatan tangan, masing-masingnya memiliki nomor, judul, distempel, dan ditandatangani.
Setelah menjualnya sebagai NFT, Hirst memberikan opsi kepada semua pembelinya, untuk tetap memilikinya sebagai NFT atau menukarnya dengan karya fisik setahun setelah pembelian.
Suara hampir imbang. Newport Street Gallery London melaporkan bahwa 5.149 pembeli memilih untuk menukarnya dengan versi fisiknya.
Sementara itu, sebanyak 4.851 pembeli memilih untuk tetap memilikinya sebagai NFT.
Pembeli yang memilih bertahan dengan NFT berarti memperbolehkan versi fisik dari karya yang dibelinya dilahap habis oleh jilatan api.
“Ini terasa baik, lebih baik dari yang saya kira,” tutur Hirst kepada BBC, setelah ditanya tentang perasaannya saat membakar karyanya sendiri.
