NORWEGIA – Freya, seekor walrus betina muda yang berhasil menarik perhatian warga Oslo, Norwegia, dalam beberapa pekan terakhir ini, dinyatakan telah menjalani proses suntik mati pada Minggu (14/8) dini hari.
Keputusan ini dihasilkan setelah keberadaannya dinilai mengkhawatirkan untuk “keselamatan publik”.
“Keputusan menyuntik mati (Freya) diambil atas dasar evaluasi global terkait ancaman terhadap keamanan masyarakat,” ucap Kepala Direktorat Perikanan Norwegia, Frank Bakke-Jensen, dikutip dari The Straits Times.
“Kami dengan hati-hati telah memeriksa semua solusi yang memungkinkan. Kami menyimpulkan bahwa kami tidak dapat menjamin kesejahteraan hewan tersebut dengan cara-cara yang tersedia saat ini,” sambungnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, disebutkan bahwa Freya mulai menarik perhatian orang-orang di Norwegia ketika kedapatan tengah berusaha naik ke sebuah perahu di kota pesisir selatan Kragero pada bulan Juni lalu.
Dengan beratnya yang mencapai 600 kilogram, tidak jarang perahu yang akan dinaiki Freya justru terbalik atau bahkan tenggelam.
Sejak saat itu, banyak orang mulai berkumpul di sekitar mamalia laut tersebut.
Mereka bahkan mengabaikan aturan pemberian jarak aman yang telah ditetapkan oleh otoritas setempat.
Dilansir dari BBC, situasi tersebut kemudian menimbulkan ancaman keselamatan, baik bagi Freya maupun manusia di sekitarnya.
Menurut media lokal, dalam sebuah kesempatan, polisi harus memblokade area berenang setelah Freya mengejar seorang perempuan yang masuk ke dalam air.
“Melalui observasi di lokasi selama sepekan lalu, jelas bahwa publik telah mengabaikan rekomendasi untuk menjaga jarak aman dengan walrus tersebut,” ungkap Bakke-Jensen melalui pernyataan tertulis.
“Oleh karena itu, Direktorat menyimpulkan, kemungkinan dan potensi membahayakan manusia sangat tinggi dan kesejahteraan hewan tidak dijaga,” sambungnya.
Nama Freya sendiri diambil dari nama Dewi Kecantikan dan Cinta dalam mitologi Nordik Kuno.
Selain di Norwegia, Freya juga pernah terlihat di Inggris, Belanda, Denmark, dan Swedia.
Menurut World Wildlife Fund (WWF), Freya diduga telah melakukan perjalanan ke selatan dari Kutub Utara, tempat walrus biasanya hidup.
Termasuk ke dalam kelompok spesies yang dilindungi, walrus cenderung menghabiskan masa musim panas di perairan es.
Akan tetapi, habitat mereka berubah dengan cepat, dengan hilangnya es laut yang disebabkan oleh perubahan iklim yang membatasi akses mereka ke sana.
Walrus biasanya tidak menyerang manusia. Meskipun begitu, bukan berarti eksistensi manusia di dekat walrus dapat seratus persen aman.
Pada tahun 2016, seorang turis dan penjaga kebun binatang di China tewas akibat walrus.
Dilaporkan bahwa turis tersebut sempat berusaha mengambil swafoto dengan walrus, sebelum ia tiba-tiba diseret oleh walrus itu ke dalam air.
Penjaga yang berusaha menyelamatkannya pun ikut terseret ke air. Keduanya lantas dinyatakan meninggal.
