GAYO LUES – Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) bernama Bestie pada Jumat (25/11) lalu dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser.
Pelepasliaran itu terlaksana setelah Bestie menjalani perawatan selama tiga bulan lamanya usai masuk ke perangkap kandang jebak di Sei Sirah, Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, pada 31 Agustus lalu.
Setelah menjalani observasi dan pemeriksaan kesehatan, harimau betina itu dinyatakan dalam keadaan sehat dan siap untuk kembali ke alam liar.
Suhu tubuhnya normal, berat badannya mencapai 80 kilogram, serta caplak dan luka di ekornya tidak lagi ditemukan. Bestie pun diangkut dengan helikopter menuju lokasi pelepasliaran.
Untuk mengembalikannya ke alam, Bestie dimasukkan ke dalam kandang yang pintunya dibuka dengan cara ditarik dengan tali dari jarak jauh.
Tak lebih dari tiga menit sejak pintu kandangnya dibuka, ia terpantau telah keluar dan lari menuju Keudah di Zona Inti Taman Nasional Gunung Leuser.
Adapun dipilihnya kawasan tersebut sebagai tempat pelepasliaran adalah karena survei yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang menilai bahwa tempat tersebut cocok.
Survei tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda keberadaan satwa seperti rusa, kijang, dan kambing hutan, yang merupakan makanan untuk harimau Sumatra.
Dari pelepasliaran ini, Bestie diharapkan dapat cepat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik sehingga menambah populasi harimau Sumatra yang sudah terancam punah.
