ACEH – Kematian Canon, seekor anjing di Pulau Banyak, Aceh, Indonesia mengundang kemarahan netijen. Pasalnya Canon dibunuh oleh petugas Satpol PP setempat setelah sebelumnya menyiksanya dengan kejam.
Dari akun Instagram Mongabay di @mongabay.id terlihat tayangan video yang memperlihatkan seorang petugas Satpol PP menyodokkan kayu sepanjang dua meter dengan ujung bercabang ke arah anjing yang berwarna hitam tersebut.
Diserang dengan kasar oleh 7 orang secara bersamaan membuat Canon berang. Ia menggigit kayu yang disodok oleh petugas tersebut. Suara gonggongan Canon terdengar seperti tengah menangis karena diperlakukan kasar seperti itu.
Leher Canon diikat sehingga membuatnya tidak bisa menghindar dari serangan Satpol PP yang menyerang langsung ke kepalanya. Tayangan video tersebut dapat Anda lihat di @mongabay.id
Menunggu Tuannya Pulang
Di video kedua dalam unggahan Mongabay, Canon yang berjenis kelamin perempuan ini diketahui tengah menunggu tuannya bernama Wili.
“Pak Wili itu, tuh, tuh, tuh disana. Itu Non,” kata seorang perempuan kepada Canon.
Mendengar nama Wili disebut, Canon langsung lari ke arah petunjuk yang dikatakan perempuan tersebut. Tampak sekali Canon sedang bersedih karena tuannya tidak datang-datang.
Sebelum Mati Dimasukkan Ke Dalam Terpal dan Diikat
Kematian Canon cukup tragis. Dari penjelasan yang dimuat oleh Mongabay tentang Canon diketahui bila petugas Satpol PP tersebut menyiksa anjing yang tengah duduk menunggu kepulangan pemiliknya di tepi pantai.
Kedatangan petugas Satpol PP kepada Canon disebut oleh Mongabay sebagai ‘segerombolan orang berseragam. Kronologis kematian Canon dimulai saat salah satu petugas menyodok tubuh Canon dengan kayu, sementara petugas lain berjaga-jaga sembari memegang kayu di tangannya.
“Hari ini seperti biasanya aku (Canon) duduk di tepi pantai sambil menunggu kepulangan tuanku. Dari jauh aku melihat ada segerombolan orang berseragam yang datang ke arahku. Aku berdiri dan menyambut mereka dengan melambaikan ekorku, aku mau menyapa mereka. Namun salah satu dari mereka mencoba menangkapku. Temannya membawa ranting panjang dan mencoba menundukkanku. Ya ampun, apa yang terjadi? Mengapa berprilaku kasar kepadaku? Apa salahku?” tulis Mongabay dalam akunnya yang diunggah hari ini, Sabtu (23/10).
Puas menyiksa tubuh Canon, petugas Satpol PP memasukkan hewan malang tersebut ke dalam keranjang kecil dan membawanya pergi dari tempat semula. Di dalam keranjang sempit tersebut, Canon disebut mencoba untuk mengeluarkan kepalanya, dan saat berhasil justru anjing tersebut dimasukkan ke dalam karung terpal dan diikat.
Dalam kondisi seperti itu, Canon akhirnya meregang nyawa karena tidak bisa bernafas. Canon mati di tangan petugas Satpol Pulau Banyak, Aceh yang tengah dibangun dan dipromosikan potensi pariwisatanya oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maaruf Amin.
Netijen Marah
Kematian Canon sontak memancing amarah netijen. Di lama Instagram Mongabay, netijen mengungkapkan kemarahannya dengan berbagai alasan. Diantaranya:
“Mau baca dan nonton berulang kali tetep nangis. Salah si hitamanis emg apa, wahai bapak aparat pemerintah yg terhormat?😭,” tulis akun bernama @indiranggraeni8.
“Apa salah anjing itu? Apakah kalian orang orang berseragam yang mempunyai hak mengambil nyawa anjing itu?” ujar @tayyebrahman_.
“Kronologinya bagaimana ya? Apakah karena anggapan “haram” atau ada apa? Ada yang tau mungkin?” ujar @whywhyandre.
“Naikin dong casenya please, musti di tindak manusia ga beradab itu,” ujar @aririnpr.
“@aririnpr iya bener naikin nih case nya bikin petisi,” ujar @citrasahabati.
“@otynunu mbak @melaniesubono semoga juga bisa bantu up case ini 🙏,” ujar @aririnpr.
“@nouddykorua sedih bgt dengernya. Membangun wisata halal dengan cara yg… sorry, haram maybe,” ujar @rahmadinay.
“terus nanti disana jadi tempat wisata halal tapi pengunjung nya pakai baju haram semua😂😂😂😂😂,” kata @levertffleur sambil tertawa.
“@indiranggraeni8 terhormat? Kebalik, anjing itu yg lebih terhormat daripada mereka,” kata @patriaga__putra.