RUSIA – Keempat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia disebutkan memilih bergabung dengan Rusia. Hal ini datang setelah referendum aneksasi yang berlangsung selama beberapa hari sebelumnya.
Ketua panitia pemungutan suara di Kherson mengatakan bahwa 87% pemilih di daerah tersebut memilih “ya”.
98,4% pemilih di Luhansk dikabarkan memilih pilihan yang sama, begitu juga dengan 93,1% pemilih di Zaporizhzhia dan 99,2% pemilih di Donetsk.
Dengan hasil tersebut, Moskow disebutkan dapat segera mengklaim keempatnya, yang diperkirakan seluas 15% Ukraina, dalam beberapa hari.
“Kami semua menginginkan ini untuk waktu yang sangat lama,” ujar pemimpin separatis yang didukung Kremlin di Donetsk, Denis Pushilin, dimuat kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti, dikutip dari CNBC Indonesia
“Kami bersatu kembali dengan tanah air kami yang hebat, dengan Rusia yang hebat,” imbuhnya.
Pushilin mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah menandatangani perjanjian aneksasi yang akan diratifikasi oleh legislatif Rusia.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa aneksasi akan diresmikan dalam upacara khusus hari ini, Jumat (30/9).
Dalam agenda tersebut, Putin akan menyampaikan pidato utama.
Pemungutan suara berlangsung selama lima hari, dengan pejabat Rusia yang ditempatkan di empat wilayah itu mengetuk tiap pintu rumah dan meminta penghuninya memberikan suara mereka.
Mengutip Sindonews, Ukraina dan Barat memandang hal itu sebagai paksaan untuk menciptakan dalih hukum bagi Rusia guna mencaplok wilayah tersebut.
Outlet Ukraina bahkan menunjukkan bahwa angka populasi yang dikutip oleh otoritas Rusia tidak benar.
Pasalnya, sekitar 80% dari penduduk praperang telah meninggalkan Ukraina sebagai pengungsi atau menjadi pengungsi internal di bagian lain di negara itu.
Uni Eropa juga menyebut referendum itu tidak sah, sementara PBB bersikeras pada integritas teritorial Ukraina dalam batas-batas yang diakui sehubungan dengan hasil yang masuk.