TURKI – Konflik Rusia-Ukraina telah berlangsung lebih dari sebulan sejak angkatan bersenjata Rusia menginvasi wilayah Ukraina dalam sesuatu yang disebut sebagai “operasi militer khusus” pada 24 Februari 2022 lalu. Sejak saat itu pula, berbagai upaya diplomasi untuk mencapai kesepakatan damai terus dilakukan.
Perundingan terbaru para delegasi dari kedua negara dijadwalkan berlangsung hari ini, Selasa (29/3), dan bertempat di Istanbul, Turki.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin terlibat percakapan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui telepon pada hari Minggu (27/3) dan Direktorat Komunikasi Kepresidenan turki mengatakan bahwa Putin setuju dengan perundingan ini.
“Putin setuju bahwa pertemuan berikutnya dari delegasi Rusia dan Ukraina akan diadakan di Istanbul,” kata badan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN International.
Dalam pertemuan itu, lanjut pernyataan tersebut, Erdogan menggarisbawahi perlunya membangun gencatan senjata dan perdamaian antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin.
“Dan meningkatkan situasi kemanusiaan di kawasan itu dan menyatakan bahwa Turki akan terus berkontribusi dalam segala cara yang mungkin selama proses ini,” lanjutnya lagi.
CNN juga merangkum 6 poin penting yang akan dibawa oleh Erdogan ke dalam perundingan tersebut, yakni keanggotaan Ukraina di NATO, bahasa Rusia di Ukraina, jaminan keamanan, pelucutan senjata, wilayah Krimea yang dicaplok Rusia, dan wilayah Donbas yang dihuni oleh separatis Ukraina dan pro-Rusia.
Donbas yang berada di timur Ukraina diklaim menjadi fokus penyerangan Rusia untuk “dibebaskan” setelah melonggarkan penyerangan di daerah lain di Ukraina.
Dilansir dari Tempo, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Turki sebetulnya memungkinkan perundingan untuk berlangsung pada hari Senin (28/3).
Akan tetapi, hal itu ditolaknya mengingat para negosiator baru saja sampai pada hari yang sama.
“Pembicaraan akan diadakan secara tatap muka meskipun sedikit kemajuan dalam negosiasi sejauh ini,” katanya.
Peskov juga mengatakan bahwa perundingan sejauh ini masih gagal dalam menghasilkan kemajuan atau terobosan yang substantif.