THE EDITOR – Perusahaan Penambang Kripto, Mara Holdings (MARA) terus memantapkan posisinya sebagai perusahaan publik kedua secara global yang memiliki aset terbesar dalam Bitcoin (BTC).
Mara Holdings dilaporkan telah menguasai 49.940 BTC. Hal tersebut menjadikannya pemegang bitcoin terbesar kedua secara global. Nilai total kepemilikan tersebut diperkirakan mencapai sekitar US$5,3 miliar.
“Tonggak ini mencerminkan pendekatan disiplin kami dalam mengakumulasi bitcoin melalui kegiatan mining maupun pembelian strategis,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Mara, Fred Thiel, dilansir dari Coindesk, seperti dilansir dari Warta Ekonomi pada Rabu (2/7).
15.534 BTC dari total bitcoin tersebut telah digunakan sebagai jaminan atau disimpan dalam akun terkelola secara terpisah untuk kepentingan perusahaan.
Adapun dari sisi operasional, perusahaan mencatat penurunan aktivitas mining. Mara hanya berhasil menyelesaikan 211 blok di Juni 2025. Capaian tersebut turun 25% dibanding bulan sebelumnya.
Penurunan tersebut disebabkan oleh pemadaman operasional akibat cuaca ekstrem dan penggunaan sementara mesin-mesin lama di Garden City. Meskipun demikian, perusahaan tetap optimistis.
Mara menargetkan peningkatan kapasitas hash rate hingga 75 exahash per detik sebelum akhir tahun, naik sekitar 40% dibanding hash rate pada akhir tahun lalu. Langkah ini mencerminkan ambisi perusahaan untuk memperkuat posisinya di industri kripto global, terlebih di tengah momentum adopsi institusional yang terus berkembang untuk aset digital seperti bitcoin.