AUSTRIA – Sebuah rumah di Austria, yang merupakan tempat Adolf Hitler dilahirkan, akan digunakan untuk pelatihan hak asasi manusia oleh petugas polisi.
Keputusan itu pun menjadi jawaban atas nasib akhir dari babak baru yang mempertanyakan apa yang harus dilakukan dengan rumah itu.
Pemerintah membeli gedung di Braunau am Inn itu, berdekatan dengan perbatasan Jerman, berdasarkan pesanan pembelian wajib pada tahun 2016 setelah perselisihan yang panjang.
Hitler lahir di sebuah kamar sewaan di lantai paling atas pada tahun 1889.
Pekerjaan konstruksi untuk mengubah rumah itu diharapkan akan dimulai pada musim gugur.
Akan tetapi, rencana itu telah menarik perhatian banyak orang dan menjadi sesuatu yang kontroversial.
Beberapa orang Austria ingin merobohkan rumah itu, dan sebuah komite ahli telah memutuskan untuk menghancurkannya agar tidak menjadi pusat perhatian neo-Nazi.
Akan tetapi, kritikus mengatakan rencana-rencana tersebut akan menjadi penyangkalan atas masa lalu Austria.
Pihak yang lain mengatakan rumah itu harus digunakan sebagai rumah rekonsiliasi atau sebagai tempat untuk amal.
Di bawah skema terbaru, pekerjaan pembangunan diharapkan akan selesai pada tahun 2025 dengan pasukan polisi bergerak pada tahun berikutnya, menurut penyiar ORF Austria.
Selama pemerintahan Nazi, rumah itu diubah menjadi tempat suci bagi Hitler, yang hanya tinggal di sana selama beberapa bulan, karena kota itu menarik gelombang turis.
Akan tetapi, ketika Nazi mulai kehilangan kendali pada tahun 1944, rumah itu ditutup.
Selama beberapa dekade pemerintah Austria menyewa rumah itu dari mantan pemiliknya, Gerlinde Pommer, dalam upaya menghentikan pariwisata sayap kanan.
Tempat itu juga digunakan oleh badan amal sebagai pusat penitipan anak untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus sampai Nyonya Pommer memblokir renovasi di masa mendatang.
Pada tahun 2016, pemerintah setempat mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan untuk menyita rumah darinya dengan imbalan lebih dari €800 ribu (sekitar Rp12 miliar) sebagai kompensasi.
Tiga tahun kemudian, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan rencana untuk mengubah rumah dari abad ke-17 itu menjadi kantor polisi.
Austria dianeksasi oleh Nazi Jerman pada tahun 1938, dan selama beberapa dekade menampilkan dirinya sebagai salah satu korban pertama rezim tersebut.
Akan tetapi, pada saat itu, banyak yang menyambut baik langkah tersebut, yang dikenal sebagai Anschluss atau koneksi, dan Austria telah mulai berbicara tentang keterlibatannya sendiri dalam kejahatan Nazi.
Sumber: BBC