22.5 C
Indonesia

Rumah Sakit di Haiti Dievakuasi Setelah Dikelilingi Geng Bersenjata

Must read

HAITI – Lebih dari 100 pasien Rumah Sakit Pusat Fontaine di Port-au-Prince, Haiti, dievakuasi setelah anggota geng bersenjata mengelilingi fasilitas tersebut pada Rabu (15/11).

Di antara pasien-pasien tersebut adalah anak-anak yang jumlahnya mencapai hampir setengah dari keseluruhan yang dievakuasi.

Ada juga bayi-bayi yang baru lahir dan seorang wanita yang tidak bisa berjalan karena baru menjalani operasi sesar sehari sebelumnya.

Baca Juga:

Melansir AP News, para pasien dievakuasi oleh satuan Polisi Nasional Haiti yang datang dengan tiga truk lapis baja setelah pendiri dan direktur rumah sakit, Jose Ulysse, meminta bantuan.

“Geng-geng memegang kendali penuh atas wilayah tersebut,” kata Ulysse, menambahkan bahwa anggota geng membakar rumah-rumah di sekitar rumah sakit dan mencegah mereka mereka untuk pergi.

Ia juga sempat mengatakan beberapa anggota geng masuk ke area rumah sakit, namun kemudian mengatakan tidak ada dari mereka yang masuk.

Rumah Sakit Pusat Fontaine telah dianggap sebagai oase dan penyelamat dalam komunitas yang dikuasai oleh geng-geng tersebut.

Mereka tetap berdiri di tengah kacaunya kondisi masyarakat dengan anggota geng yang terus melancarkan serangan kekerasan terhadap satu sama lain dan warga.

Orang-orang yang tinggal di kawasan kumuh Cite Soleil di ibu kota bahkan secara rutin diperkosa, dipukuli, dan dibunuh.

Ulysse mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas pengepungan rumah sakit pada Rabu adalah anggota geng Brooklyn.

Geng itu dipimpin oleh Gabriel Jean-Pierre, atau yang juga dikenal sebagai Ti Gabriel, yang juga merupakan pemimpin dari aliansi geng G-Pep yang berkuasa.

Geng Brooklyn sendiri memiliki sekitar 200 anggota dan mengendalikan komunitas tertentu di Cite Soleil, termasuk Brooklyn.

Menurut laporan PBB baru-baru ini, mereka terlibat dalam pemerasan, pembajakan barang, dan kekerasan umum.

Geng-geng di seluruh Haiti terus bertambah kuat sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, dan jumlah penculikan dan pembunuhan terus meningkat.

Awal tahun ini, setidaknya 20 anggota geng bersenjata menyerbu masuk ke rumah sakit yang dikelola oleh Doctors Without Borders dan mengambil seorang pasien dari ruang operasi.

Para penjahat mendapatkan akses setelah memalsukan keadaan darurat yang mengancam jiwa, kata organisasi itu.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru