AFRIKA SELATAN – Bekas rumah presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan telah diubah menjadi tempat liburan mewah.
Setelah renovasi besar-besaran, properti Johannesburg yang kabarnya menjadi tempat tinggal Nelson Mandela selama enam tahun bersama keluarganya itu kini menjadi lokasi sebuah hotel butik.
Tersembunyi di jalan yang tenang di pinggiran Kota Sandton di Houghton, Sanctuary Mandela baru-baru ini dibuka untuk umum sebagai akomodasi yang menawarkan sembilan kamar.
Properti ini juga mencakup restoran Insights dengan 36 tempat duduk dan menu yang terinspirasi oleh sosok revolusioner anti-apartheid yang meninggal pada tahun 2013 lalu itu sendiri.
Ditonjolkan oleh karya seni dan artefak sebagai penghormatan kepada Mandela, hotel mewah ini memiliki empat tipe kamar yang didekorasi dengan “gaya modern namun sederhana”.
Harga kamar berkisar dari 260 dolar AS (sekitar 3,7 juta rupiah) hingga hampir 1.000 dolar AS (sekitar 14,3 juta rupiah) per malam untuk Presidential Suite–yang dikatakan sebagai bekas kamar tidur Mandela.

Salah satu sentuhan akhir yang unik adalah bingkai jendela yang bertuliskan nama panggilannya, “Madiba”, dan nomor penjara Pulau Robben-nya, “466/64”.
Menurut South Africa Tourism, rumah itu adalah kediaman utama Mandala setelah 27 tahun dipenjara.
Pemimpin politik tersebut pernah menjamu sejumlah orang penting seperti Oprah Winfrey, Michael Jackson, mantan Ibu Negara Magic Johnson Michelle Obama, dan Mantan Presiden Bill Clinton di propertinya yang kemudian digunakan sebagai markas besar Yayasan Nelson Mandela.
Sanctuary Mandela dikelola oleh Motsamayi Tourism Group, yang dianggap sebagai grup pariwisata Afrika Selatan tertua yang diberdayakan oleh orang-orang kulit hitam dengan portofolio signifikan dalam atraksi, akomodasi, dan pengalaman.

“Digagas oleh Nelson Mandela Foundation, yang bertugas melestarikan warisan Mandela dan membagikan warisan itu ke seluruh dunia, suaka itu diatur dengan sempurna untuk mencapai tujuan ini,” kata CEO Motsamayi Jerry Mabena kepada The Independent.
“Sebagian besar pengunjung kami adalah orang-orang yang pernah mendengar tentang tempat itu dan ingin melihat-lihat dan menikmati secangkir kopi. Orang-orang ini disambut setiap saat,” imbuhnya.
“Tempat itu terbuka untuk semua orang, dan kami mendorong siapa pun untuk mengunjungi tempat tersebut dan melihat pekerjaan kami untuk melestarikan warisan Mandela untuk diri mereka sendiri,” pungkasnya.
Hotel ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki sebentar dari The Nelson Mandela Centre of Memory.
Sumber: NY Daily News