JAKARTA – Jumat, 31 Maret 2023, menjadi hari terakhir bagi Wisma Atlet Kemayoran beroperasi sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RDC) Wisma Atlet Kemayoran.
Tower terakhir yang difungsikan untuk menampung pasien, Tower 6, telah ditutup. Para relawan juga dinyatakan telah purnatugas.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono, mengatakan bahwa penutupan ini dilakukan sesuai arahan yang ada.
“Iya sesuai surat, per 31 Maret 2023 ditutup seluruhnya, seluruh tower untuk perawatan pasien Covid-19,” kata Tugas dalam sambutannya, Jumat.
Ia kemudian mengenang episode kemanusiaan yang terjadi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Mulai dari wanita yang melahirkan hingga berlangsungnya pernikahan.
“Humanity dari RSDC juga kelihatan. Terutama di sana ada yang melahirkan, ada juga yang nikah dari Tower 7,” tuturnya.
“Jadi kami mengawinkan di situ, kita sebagai wali di situ. Kemudian juga, banyak hal yang muncul di Wisma Atlet ini,” imbuhnya, dikutip dari CNN Indonesia.
Adapun penutupan ini dilakukan setelah RSDC Wisma Atlet Kemayoran beroperasi selama tiga tahun, tepatnya sejak 23 Maret 2020.
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Guntoro menyampaikan bahwa kompleks bangunan yang terletak di Jakarta Utara itu telah merawat lebih dari 132 ribu pasien.
Melansir Liputan6, jumlah itu adalah total keseluruhan pasien yang melakukan perawatan di ruang rawat dan pasien yang melakukan isolasi mandiri di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.
“Ribuan relawan yang terdiri dari berbagai profesi telah berjuang di sini dan mendedikasikan fisik serta mental untuk memberikan pelayanan terbaik bagi 132.586 pasien Covid-19 sejak 20 Maret 2020 sampai 29 Desember 2022,” jelas Guntoro.
Seperti yang diketahui, RSDC Wisma Atlet Kemayoran sejatinya telah ditutup secara bertahap per 31 Desember 2022.
Hanya Tower 6 yang sejak saat itu disiagakan untuk menerima pasien, dengan 1.100 tempat tidur yang dalam status standby dan 181 relawan.
Penutupan pada Jumat pun dibarengi dengan pelepasan para relawan, yang dilakukan secara simbolis dengan pelepasan ID card dan penyerahan piagam penghargaan.
“Melalui momen ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua relawan atas sumbangsih yang diberikan. Semoga apa yang telah diberikan menjadi catatan amal dan ibadah di sisi Tuhan,” ungkap Guntoro.