24.7 C
Indonesia

Ribuan Kasus Campak Dilaporkan Sepanjang Tahun Lalu, 12 Provinsi Nyatakan KLB

Must read

JAKARTA – Sebanyak 31 provinsi di seluruh Indonesia melaporkan penemuan kasus campak sepanjang tahun 2022 kemarin, 12 di antaranya bahkan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi, menambahkan bahwa jumlah total kasus mencapai ribuan.

“Ada 3.341 kasus [campak] di tahun 2022 dilaporkan di 223 kabupaten dan kota, dari 31 provinsi,” katanya.

Baca Juga:

Sementara itu, status KLB yang ditetapkan oleh dua belas provinsi berarti telah ditemukan minimal lima kasus di provinsi tersebut.

Meskipun campak umumnya terjadi pada balita dan anak-anak, dr Nadia mengatakan bahwa kasus-kasus yang dilaporkan terjadi di segala usia.

“Seluruh kasus dilaporkan di segala usia,” katanya.

Menurutnya, kemunculan banyaknya kasus campak ini disebabkan oleh rendahnya vaksinasi atau imunisasi selama pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, ia menyampaikan bahwa pemerintah, dalam hal ini Kemenkes, telah melakukan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

“Untuk vaksinasi, sudah ada kemarin BIAN yang merupakan (program) kejar imunisasi. (Kalau untuk) daerah, (imunisasi) kejar campak segera,” tambahnya, dikutip dari detik health.

Sementara itu, Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Anggraini Alam SpA (K) mengatakan jumlah total kasus campak yang terjadi pada tahun 2022 adalah 32 kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Ia juga menduga hal ini disebabkan oleh cakupan vaksinasi campak yang terus menurun.

“Semakin banyak yang tak divaksinasi, semakin rentan risiko terinfeksi. Kekebalan pada infeksi juga bisa ‘lupa’ karena tak melanjutkan vaksinasi, atau dinamakan immunological amnesia,” jelasnya.

“Pada 2021, ada 132 kasus suspek. Pada 2022 ada 3.341 kasus,” tambahnya.

Ia pun meminta masyarakat untuk waspada terhadap gejala dan pemicu penularan campak.

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat ditularkan melalui batuk dan bersin.

Adapun gejalanya mencakup demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash), batuk, pilek, dan konjungtivitis (mata merah akibat peradangan)

Campak dapat berujung pada komplikasi penyakit yang lebih membahayakan seperti diare, pneumonia, meningitis, atau bahkan kematian.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru