JAKARTA – Penerbit panduan perjalanan Lonely Planet kembali merilis daftar destinasi terbaik untuk dikunjungi pada tahun mendatang. Kali ini, untuk tahun 2023, terdapat lima kategori yang dijadikan fokus utama.
Kategori-kategori tersebut adalah makan/kuliner (eat), menikmati perjalanan (journey), bersantai (unwind), berbaur (connect), dan pengalaman baru (learn).
Berjudul “Best in Travel 2023”, daftar tersebut menempatkan masing-masing enam destinasi di setiap kategori. Kabar baiknya, satu destinasi wisata dari Indonesia berhasil muncul di salah satu kategori tersebut!
Adalah Raja Ampat, kabupaten di Provinsi Papua Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pesona bawah lautnya. Kawasan yang menjadi tujuan para penyelam dari seluruh dunia ini berada di kategori bersantai dalam daftar milik Lonely Planet itu.
Mengutip Kompas, dalam pernyataan resminya, Lonely Planet mengapresiasi Raja Ampat sebagai destinasi alternatif dari Kepulauan Indonesia lainnya yang terkenal dengan terumbu karangnya, tempat menyelam yang luar biasa, dan pantai yang indah.
Raja ampat berbagi titel ini dengan kawasan Halkidiki di Yunani, negara Jamaika, Dominika, Malta, dan Yordania.
Sementara itu, di kategori makanan alias kuliner terdapat kawasan Umbria di Italia, Kuala Lumpur (Malaysia), Fukuoka (Jepang), Lima (Peru), Montevideo (Uruguay), dan negara Afrika Selatan.
Di kategori perjalanan yang berfokus pada negara-negara dan rute-rute pilihan, rute traveling selama 11 jam dari Bosphorus di Istanbul, Turki, ke Sofia di Bulgaria, menempati satu posisi.
Lima posisi lainnya ditempati oleh Nova Scotia (Kanada), Bhutan, Zambia, Australia Barat, dan Parque Nacional Naturales (Kolombia).
Kategori selanjutnya, kategori berbaur, diisi oleh Alaska, Albania, Accra di Ghana, Sydney di Australia, Guyana, dan Boise di Amerika Serikat.
Terakhir, kategori pengalaman baru diisi oleh Manchester (Inggris), New Mexico (Amerika Serikat), Dresden (Jerman), El Savador, Skotlandia Selatan, dan Marseille (Prancis).
“Tahun ini, kami benar-benar ingin mencoba sesuatu yang baru,” kata Nitya Chambers, editor eksekutif dan wakil presiden senior dari konten di Lonely Planet, dikutip dari detiktravel.
“Dan kami ingin mencerminkan cara kami melihat wisatawan mencari perjalanan, yaitu bukan tentang tujuan saja, namun juga tentang pengalaman,” lanjutnya.
Data ini didapatkan Lonely Planet dengan cara menjangkau jaringan kontributor di seluruh dunia dan meminta mereka untuk menominasikan destinasi paling oke.
Dari data tersebut, editor di kantor pusat Lonely Planet akan merinci lebih banyak pertanyaan, menelisik sumber, dan memangkas pilihan.