AUSTRALIA – Sebuah kebun binatang di Australia dikejutkan dengan tujuh quokka betina dan dua walabi batu berkaki kuning yang mati mendadak. Kasus ini pun langsung diselidiki.
Juru bicara Kebun Binatang Adelaide mengatakan bahwa penyebab kematian hewan-hewan berkantung itu masih menjadi misteri, namun “keracunan tanaman” diyakini sebagai penyebab yang paling mungkin.
Ia juga mengatakan bahwa tim dokter hewan yakin ini adalah insiden yang terisolasi, namun penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung.
Tidak ada hewan dari sisi lain kebun binatang yang menunjukkan tanda-tanda tidak sehat sejak kematian yang terjadi bulan lalu.
“Hilangnya satu hewan, apalagi sekelompok besar dalam insiden mendadak seperti ini, sangat mengecewakan, terutama bagi mereka yang merawatnya,” kata juru bicara tersebut.
Seekor quokka joey berusia 11 bulan dinyatakan selamat dan kini tengah menjalani pemulihan di pusat kesehatan kebun binatang.
Sementara itu, tiga quokka laki-laki yang tersisa telah dikeluarkan dari lokasi kejadian.
Pihak kebun binatang juga mengatakan bahwa walabi batu dan kanguru berkaki kuning lainnya “terlihat datar” setelah insiden itu, namun mereka kini telah pulih sepenuhnya.
Laporan patologi dan toksikologi sejauh ini tidak meyakinkan, tetapi kebun binatang melakukan lebih banyak tes untuk menentukan penyebab sakitnya hewan-hewan tersebut.
Kebun binatang ini diketahui membiakkan dua spesies marsupial asli yang terdaftar sebagai hewan yang rentan di alam liar.
Sering dijuluki “binatang paling bahagia di dunia”, quokka menjadi favorit turis untuk difoto dan dibagikan di media sosial.
Sayangnya, hanya ada kurang dari 15.000 ekor quokka yang tersisa di alam liar, sebagian besar menghuni Pulau Rottnest di Australia Barat.
Jumlah walabi batu berkaki kuning lebih memprihatinkan, hanya ada sekitar 2.000 ekor di alam liar, dengan sebagian besarnya berada di Australia Selatan.
Sumber: BBC