22.2 C
Indonesia

Putin Akan Kerahkan Pasukan Cadangan Militer Ke Ukraina, Warganya Buru-Buru Kabur

Must read

RUSIA – Warga Rusia berbondong-bondong meninggalkan negaranya setelah Presiden Vladimir Putin pada hari Kamis (22/9) mengumumkan bahwa akan ada mobilisasi militer secara parsial.

Ia meminta sebanyak 300.000 pasukan cadangan agar dikerahkan untuk melanjutkan “operasi militer khusus” di Ukraina.

Fenomena ini terbukti dari panjangnya antrean kendaraan di sejumlah perbatasan Rusia dengan negara tetangga dan ludesnya tiket pesawat yang meninggalkan negara tersebut.

Baca Juga:

Dilansir dari CNN Indonesia, kebanyakan dari mereka menuju Armenia, Georgia, Azerbaijan, dan Kazakhstan.

Penjaga perbatasan Finlandia juga melaporkan bahwa arus kendaraan yang masuk ke negara tersebut dari Rusia “makin intens” sejak Rabu (21/9) malam hingga Kamis siang.

Tidak hanya wanita, lansia, dan anak-anak, warga laki-laki juga bergegas pergi karena khawatir akan dipaksa untuk ikut berperang.

Seperti Dmitri, yang terlihat hanya membawa satu tas kecil di bandara. Ia mengaku meninggalkan anak dan istrinya di Rusia demi menghindari wajib militer dengan pergi ke Armenia.

“Saya tak mau pergi berperang. Saya tak mau mati di perang konyol ini. Ini merupakan perang saudara,” ujar Dmitri kepada AFP.

Atau Sergei dan putranya yang sudah beranjak remaja. Sang ayah mengaku bahwa keduanya kabur dari Rusia “karena mobilisasi”.

Mengetahui bahwa ia dan putranya berada di rentang usia yang masuk kategori wajib militer, ia juga mengatakan bahwa ia takut sewaktu-waktu akan dipanggil untuk berperang.

“Situasi di Rusia akan membuat semua orang ingin pergi. Kami memilih tak menunggu untuk direkrut. Saya tidak panik, tapi merasa tak pasti,” tuturnya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebenarnya mengatakan bahwa panggilan militer akan berfokus pada orang-orang yang memiliki pengalaman sebagai tentara profesional.

Selain itu, pelajar juga akan dikecualikan dari kemungkinan mendapatkan panggilan ini.

Meskipun begitu, kepanikan tetap tak terhindarkan. Terlebih ketika Kremlin tidak menjabarkan apakah akan ada perbatasan bagi mereka yang memenuhi syarat untuk ikut berperang.

Sementara orang-orang telah melintasi perbatasan, demonstrasi menolak mobilisasi militer juga terjadi di sejumlah kota di Rusia.

Aksi yang berlangsung dengan rusuh itu mengakibatkan setidaknya 1.300 orang ditangkap.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru