AMERIKA SERIKAT – Seorang lulusan Sekolah Layanan Luar Negeri Edmund A. Walsh Universitas Georgetown, Nooran Alhamdan, menolak menjabat tangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken setelah ia berpidato di acara kelulusannya.
Bersama teman-temannya, Nooran memprotes dukungan Amerika Serikat terhadap pendudukan yang dilakukan Israel di tanah Palestina serta kelambatan negaranya dalam menginvestigasi wafatnya jurnalis Shireen Abu Akleh.
“Waktu yang saya miliki hanya cukup untuk mengucapkan dua hal. Pertama, kami meminta investigasi independen terhadap kematian Shireen Abu Akleh,” ujar perempuan keturunan Amerika-Palestina itu kepada AJ+.
“Kedua, kami meminta akhir dari semua bantuan Amerika untuk militer Israel,” tambahnya.
Dalam video yang beredar, Alhamdan terlihat membawa bendera palestina sambil melewati Blinken pada upacara tersebut, sekaligus mengucapkan permintaannya.
Sebagai informasi, Shireen Abu Akleh adalah jurnalis Amerika-Palestina yang tewas akibat tembakan pasukan Israel yang mengenai kepalanya.
Ia ditembak pertengahan bulan ini ketika meliput serangan Israel di wilayah Tepi Barat–ia mengenakan rompi press.
Amerika Serikat telah meminta dilakukannya investigasi yang “transparan”, namun tidak mendorong dilakukannya penyelidikan independen–sesuatu yang menurut keluarga Akleh dan para aktivis dibutuhkan untuk pertanggungjawaban.
Dilansir dari AJ+, warga Palestina mengatakan bahwa hampir 50 jurnalis telah tewas di tangan pasukan Israel di kawasan Tepi Barat dan Gaza sejak tahun 2000.
Israel sendiri telah menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan penyelidikan kriminal atas kasus ini.
Amerika Serikat diketahui menyediakan bantuan untuk Israel sebesar hampir $4 miliar (sekitar Rp58,4 triliun). Sebagian besar dana tersebut dialokasikan untuk militer dan pengusiran orang-orang Palestina.
Sumber: AJ+