KARO – Usai meninjau kegiatan penanganan jalan di Desa Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (4/2), Presiden Jokowi menyatakan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Basuki Hadimuljono, mengenai perbaikan yang dibutuhkan.
Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukkan bahwa jalan desa tersebut yang akan diperbaiki terbentang sepanjang 37,2 km.
Untuk itu, besaran dana yang dibutuhkan adalah sekitar 164,8 miliar rupiah dengan masa pelaksanaan Tahun Anggaran 2022–2023.
Setelah mendatangi lokasi dan melihat proses penanganannya secara langsung, Jokowi mengakui bahwa kualitas jalan yang baik sangat diperlukan oleh masyarakat setempat.
Hal tersebut, lanjut Jokowi, akan mempengaruhi struktur biaya dari salah satu komoditas utama Kabupaten Karo, yaitu buah jeruk.
Adapun kunjungan Jokowi ini menyusul pertemuan dengan perwakilan masyarakat Karo bulan lalu.
Enam orang perwakilan tersebut rela menempuh jarak yang tidak dekat ke Istana Negara di Jakarta guna menyampaikan aspirasi mengenai kondisi jalan desa mereka yang sangat rusak.
Langkah tersebut dirasa perlu oleh mayoritas masyarakat Kabupaten Karo setelah menyaksikan tidak adanya perubahan dari tahun ke tahun.
Mengingat kegiatan distribusi jeruk yang sangat penting, maka kualitas jalan yang memadai adalah sebuah kebutuhan yang mendesak.
“Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik menjadi jatuh,” ungkapnya.
“Akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor,” sambung Jokowi.
Kondisi seperti itu, jalan-jalan yang rusak di sekitar area produksi, tidak hanya terjadi di Kabupaten Karo.
Dari diskusinya dengan Menteri PU, Jokowi mengungkap bahwa total panjang jalan yang harus diperbaiki adalah 40 ribu kilometer.
“Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi kita butuh kira-kira 40 ribu kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal,” tuturnya.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, merencanakan pembangunan jalan dibagi menjadi dua tahap.
“Kita tangani rencananya tahun ini sepanjang kira-kira 18 kilometer dan sisanya kita selesaikan di tahun depan,” ujarnya.
Bersama jajarannya, Hedy memperkirakan bahwa biaya logistik setelah jalan selesai diperbaiki dapat menurun hingga 75 persen.