21.2 C
Indonesia

Pertama dalam Hampir Satu Dekade, Seorang Anak di Kamboja Terinfeksi Flu Burung

Must read

KAMBOJA – Kasus flu burung kembali terdeteksi di Kamboja setelah sembilan tahun lamanya. Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa penyakit itu kini menyerang, bahkan menewaskan, seorang anak perempuan berusia 11 tahun.

Gadis yang berasal dari provinsi pedesaan Prey Veng itu didiagnosis dengan virus H5N1 pada Rabu (22/2) pekan lalu.

Ia sebelumnya diketahui menderita demam tinggi, batuk, dan sakit tenggorokan.

Baca Juga:

Kementerian Kesehatan Kamboja mengatakan ayah dari anak itu juga dinyatakan positif dan 11 orang lainnya telah menjalani pemeriksaan.

Pada Kamis (23/2), Menteri Kesehatan Mam Bunheng mengatakan itu adalah infeksi manusia pertama yang diketahui dari strain H5N1 di Kamboja sejak 2014.

Gadis itu telah dibawa dari desanya ke rumah sakit anak-anak di ibu kota Phnom Penh. Nyawanya tak terselamatkan tak lama setelah diagnosis keluar.

Peristiwa ini membuat para petugas mengumpulkan sampel beberapa burung mati dari dekat desa gadis itu.

Pejabat kesehatan juga telah memperingatkan warga agar tidak menyentuh unggas yang mati atau sakit.

Kamboja terakhir mencatat kasus flu burung pada tahun 2014. Satu dekade sebelumnya, tercatat ada 56 kasus infeksi H5N1 pada manusia, 37 di antaranya berakibat fatal.

Mengutip BBC, kasus flu burung pada manusia jarang terjadi, karena manusia tidak memiliki reseptor di tenggorokan, hidung, dan saluran pernapasan bagian atas yang rentan terhadap jenis virus saat ini.

Orang yang bekerja dengan unggas yang terinfeksi berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi.

WHO telah mencatat delapan kasus infeksi H5N1 pada manusia sejak 2021, termasuk di China, India, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Jenis virus baru yang sangat menular saat ini menginfeksi burung di seluruh dunia.

Wabah flu burung baru-baru ini telah menyebar ke seluruh dunia sejak Oktober 2021.

Kepada BBC, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia mengatakan awal bulan ini bahwa mereka telah mencatat hampir 42 juta kasus individu pada unggas domestik dan liar.

Hampir 15 juta unggas peliharaan, termasuk ayam, telah mati karena penyakit tersebut, dan lebih dari 193 juta lainnya telah dimusnahkan.

Strain itu juga menginfeksi mamalia, seperti cerpelai dan berang-berang. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa virus itu “perlu dipantau secara ketat” untuk melihat apakah itu bermutasi menjadi bentuk yang dapat menyebar di antara manusia.

 

Sumber: BBC

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru