21.4 C
Indonesia

Perintah Jokowi Tentang Tragedi Kanjuruhan, Mulai Dari Evaluasi Menyeluruh Hingga Stop Liga 1

Must read

JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah angkat suara menanggapi tragedi mematikan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam yang menelan banyak korban.

Lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, ia menyampaikan “duka cita yang mendalam” atas meninggalnya 129 orang dalam tragedi tersebut.

Orang nomor satu di Indonesia itu juga secara terbuka memberikan perintah kepada beberapa pihak agar mengurus kasus ini dengan baik.

Baca Juga:

Perintah pertama diberikan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk memonitor korban yang ada di rumah sakit.

“Memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” tuturnya.

Perintah kedua ia berikan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin amali, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, dan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

Evaluasi tersebut mencakup pelaksanaan pertandingan dan prosedur pengamanan pertandingannya sendiri.

Kapolri bahkan diberikan tugas khusus untuk menginvestigasi dan mengusut tuntas kasus ini.

Sementara itu, PSSI diminta untuk menghentikan sementara gelaran Liga 1 hingga “evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan”.

“Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya harap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air,” ujar Jokowi kemudian.

“Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang,” sambungnya.

Sebagai penutup, ia mengingatkan agar sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia terus dijaga bersama.

Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan berawal setelah pertandingan Arema melawan Persebaya selesai dengan skor 2-3.

Penonton yang mayoritas adalah pendukung klub Arema dikabarkan tidak terima dengan hasil tersebut dan meluapkan kekecewaannya dengan memasuki lapangan.

Suasana yang telah rusuh diperparah dengan penembakan gas air mata oleh polisi.

Ribuan orang yang masih ada di dalam stadion pun terburu-buru berlarian menyelamatkan diri.

Saking paniknya mereka, tidak sedikit yang terjatuh dan terinjak-injak, terpisah dari orang terdekat mereka, hingga meregang nyawa.

Kejadian ini dengan cepat mencuri perhatian dunia.

Ucapan belasungkawa datang dari dalam dan luar negeri, hingga aksi mengheningkan cipta dilaksanakan untuk membuka pertandingan pasca kejadian.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru