21.6 C
Indonesia

Perbedaan Jalan Pintas Canggu 2016 dan 2023, Dari Dikelilingi Sawah Jadi Area Bisnis

Must read

BADUNG – Bukan lagi sebuah rahasia bahwa Pulau Dewata atau Bali adalah salah satu daerah di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Alamnya yang indah, budayanya yang istimewa, dan iklim pariwisatanya yang menyenangkan membuat banyak orang ingin mengunjungi Bali–bahkan terus kembali meskipun sudah beberapa kali mengunjunginya.

Akan tetapi, tak dapat dipungkiri juga bahwa banyak daerah di Bali yang telah berubah seiring terus berkembangnya pariwisata yang menarik banyak investor di sana.

Baca Juga:

Seperti area Jalan Pintas Canggu di Kabupaten Badung, yang dulunya berada di antara hamparan lahan sawah yang luas namun kini telah berubah menjadi area bisnis dan permukiman.

Hal tersebut dapat dilihat di unggahan aktivis Gary Bencheghib di Instagram (@garybencheghib), yang membandingkan suasana Jalan Pintas Canggu pada tahun 2016 dan 2023.

Pada tahun 2016, jalan tersebut membelah area persawahan yang hijau nan cantik dan masih sangat minim bangunan.

Bencheghib menulis, jalan tersebut juga terkenal sebagai Jalan Gila karena banyaknya kendaraan yang terperosok ke sawah ketika melewatinya.

“Jalan Pintas Canggu pernah dikenal sebagai Jalan Gila karena banyak kendaraan yang akan jatuh ke sawahnya. Ini adalah video Sebelum / Sesudah bagaimana salah satu jalan paling ikonis di Bali telah berubah sejak tahun 2016,” katanya.

Dan seperti yang telah disebutkan, Jalan Pintas Canggu pada tahun 2023 ini menunjukkan banyak perubahan dengan munculnya bangunan-bangunan di hampir sepanjang sisi jalan.

Yang mungkin dapat dikatakan tidak berubah, atau tidak banyak berubah, adalah jalanan yang dilewati kendaraan itu sendiri.

Jalanan itu masih tetap hanya bisa dilewati dua kendaraan, atau satu kendaraan dari masing-masing arah.

Adapun perubahan yang terjadi pada Jalan Pintas Canggu disayangkan oleh beberapa orang, mengingat jalan tersebut tampak sangat cantik pada tahun 2016 dulu.

Sungguh menyedihkan, sebelumnya tempat ini sangat indah,” tulis @daliraptor.

Ini adalah salah satu alasan mengapa saya meninggalkan Bali,” tulis @chrissi.explores.

Omg tidak mungkin! Sayang sekali. Terakhir kali kami mengunjungi canggu pada tahun 2019, kami memutuskan untuk tidak kembali lagi karena tidak dapat dikenali dari canggu yang membuat kami jatuh cinta 5 tahun sebelumnya.,” tulis @biglape_biglife_aus.

Di sisi lain, beberapa orang mewajarkan adanya perubahan itu, karena penduduk Bali pun memiliki hak untuk memanfaatkan pulaunya yang indah untuk memperoleh penghasilan.

Ya saya tahu kita semua lebih suka berkendara melewati sawah-sawah yang indah. Tapi sejujurnya, haruskah kita mengeluh karena para pemilik tanah setempat telah menarik diri mereka dari kemiskinan dengan mengomersilkan tanah mereka dengan cara yang berbeda? Jika Anda ingin sawah, ada banyak sawah yang bisa dikunjungi sebagai turis,” tulis @njshot.

Saya mengingat ini dan saya merindukan versi Canggu yang ini juga tapi apa yang bisa Anda harapkan ketika banyak orang barat dan influencer berdatangan ke sini dan membuat brand-brand e-commerce, bar, dan restoran untuk hampir mungkin mengeksploitasi karyawan-karyawan Indonesia mereka. Sebagai turis, Anda harus mengambil tanggung jawab, jejak kita yang telah menyebabkan banyak masalah yang dihadapi Bali.,” tulis @acoy_ahoy.

Bagaimana menurut Anda?

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru