MICHIGAN – Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun ditangkap di negara bagian Michigan, Amerika Serikat, karena meluncurkan serangan di sebuah pom bensin dengan senjata.
Peristiwa itu terjadi di sebuah minimarket di pom bensin di Hartford, Michigan. Selayaknya pembeli lainnya, ia ikut mengantre sebelum akhirnya menodongkan pistol ke arah pegawai wanita yang menjaga kasir dan menyuruhnya menyerahkan uang.
Rekaman kejadian menunjukkan bahwa sang bocah mengatakan “Masukkan uangnya ke dalam tas,” sambil mengeluarkan pistol dari ranselnya.
Pegawai itu pun sempat terkejut, ia meminta anak laki-laki itu untuk mengulangi ucapannya sendiri lalu bertanya, “Apakah kamu serius?”
Anak laki-laki itu kemudian mengarahkan pistol ke langit-langit dan melepaskan tembakan tak lama kemudian, membuat penjaga kasir untuk bergegas memberikan sekantong uang.
“Ini. Keluar. Selamat tinggal. Ambillah!” katanya sambil memasukkan uang tunai ke dalam ransel yang dimaksud si bocah.
Dengan uang di tasnya, anak itu pun langsung berjalan keluar dari minimarket dan kabur.
Kepada WZZM 13, kepala Polisi Hartford Tressa Beltran mengatakan bahwa ia tengah dalam perjalanan kembali ke departemen kepolisian ketika menerima telepon tentang perampokan dan sudah berada di lokasi dalam waktu 90 detik.
Bocah itu berhasil ditangkap beberapa blok jauhnya dari tempat perampokan terjadi.
Letnan Mike Prince memberi tahu WZZM 13 bahwa bocah itu menjelaskan kepada petugas bahwa ia ‘tidak melakukannya demi uang’.
“Ia memberi tahu kami bahwa ia tidak melakukannya demi uang. Ia mengatakan ia akan membuang uang itu ke saluran pembuangan,” ujar Prince.
“Dia tidak akan memberi kami penjelasan mengapa dia melakukannya,” tambahnya.
Menurut polisi, bocah itu sebelumnya berbicara dengan seorang teman sekolahnya. Mereka membicarakan pom bensin mana yang paling mudah dirampok.
“Setiap hari saya melihat sesuatu yang baru di pekerjaan ini. Saya telah menjadi petugas polisi penuh waktu selama 38 tahun. Yang benar-benar membuat saya terperangah adalah dia tidak menunjukkan emosi,” papar Prince kemudian.
Menurut Polisi Hartford, anak laki-laki itu mendapatkan pistol dari brankas milik kakeknya yang terkunci.
Sang kakek, yang merupakan wali sah anak laki-laki itu, mengatakan kepada polisi bahwa ia tidak tahu cucunya bisa mengakses brankasnya.
Sementara itu, kepada WWMT, pegawai minimarket pom bensin yang kemudian diketahui bernama Jennifer itu mengatakan bahwa ia mengira sang bocah belum menginjak usia 10 tahun dan “terdengar terlalu tenang”.
“Saya benar-benar mengira itu adalah lelucon sampai saya mendengar pistol itu meledak,” ujarnya.
“Saya selalu berpikir jika saya dirampok, maka saya harus memberi mereka uang. Tidak ada jumlah uang yang sebanding dengan hidup saya,” pungkasnya.
Sumber: UNILAD