22.2 C
Indonesia

Pengangkut Sampah di Turki Bangun Perpustakaan dari Buku-Buku Yang Dibuang

Must read

TURKI – Kita pernah mendengar sampah yang digunakan kembali, atau bahkan dimodifikasi, agar bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat lagi.

Tujuannya tak lain adalah agar tidak adanya penumpukan sampah yang dapat membahayakan lingkungan.

Ada sampah plastik yang diubah menjadi tas, sampah makanan yang diubah menjadi pupuk kompos, hingga sampah material berat yang disulap menjadi hiasan bernilai seni tinggi.

Baca Juga:

Lalu, bagaimana dengan sampah buku?

Terdengar memprihatinkan, namun ini lah kenyataan yang ada–beberapa orang tega membuang buku-buku mereka sendiri setelah kondisi tertentu.

Melansir CNN, hal ini menjadi perhatian para pengangkut sampah di ibu kota Turki, Ankara, beberapa tahun lalu.

Mereka yang setiap harinya berurusan dengan sisa-sisa kegiatan masyarakat kerap menemukan buku di antara tumpukan sampah.

Buku-buku yang dibuang itu pun akhirnya mereka simpan sendiri, untuk dibaca dan dipinjamkan ke keluarga ataupun teman.

Semakin lama, jumlah buku yang mereka kumpulkan semakin banyak. Kondisi ini pun mendorong mereka untuk membuka sebuah perpustakaan.

Perpustakaan itu juga memanfaatkan sesuatu yang tidak lagi digunakan oleh masyarakat, yakni sebuah bangunan terbengkalai yang dahulunya adalah pabrik batu bata di Distrik Çankaya, Kota Ankara.

Kabar berdirinya perpustakaan itu dengan cepat menyebar ke masyarakat–yang kemudian mendonasikan buku mereka secara langsung dibanding membuangnya ke tempat sampah.

Perpustakaan itu pun akhirnya resmi dibuka untuk umum pada September 2017 menyusul meningkatnya atensi dan minat dari masyarakat.

“Kami mulai mendiskusikan ide membuat perpustakaan dari buku-buku ini. Dan ketika semua orang mendukungnya, proyek ini terjadi,” kata Alper Tasdelen yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Ankara.

“Di satu sisi, ada yang meninggalkan buku-buku ini di jalanan. Di sisi lain, ada yang mencari buku-buku ini,” tambahnya.

Tasdelen juga mengatakan bahwa guru-guru dari seluruh penjuru Turki meminta buku dari koleksi mereka–yang jumlahnya telah mencapai ribuan.

Ada buku untuk anak-anak, buku sastra, bahkan buku untuk penelitian. Bagi pengunjung yang bilingual, tersedia buku dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Perpustakaan ini umumnya diramaikan oleh anak-anak dari pegawai kota dan mereka yang merupakan siswa sekolah-sekolah terdekat.

Para pesepeda juga kerap mampir untuk istirahat sejenak, membaca, dan menikmati secangkir teh.

Berjalannya perpustakaan ini didukung oleh pemerintah setempat, yang mempekerjakan pegawai untuk menjadi pustakawan.

“Sebelumnya, saya berharap memiliki perpustakaan di rumah. Sekarang kami punya perpustakaan di sini,” kata seorang pengangkut sampah bernama Serhat Baytemur.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru