PERU – Jumlah garis kuno yang membentuk desain tertentu di Gurun Nazca, Peru, yang berhasil diidentifikasi bertambah banyak. Arkeolog Peru dan peneliti dari Universitas Yamagata, Jepang, memastikan jumlahnya lebih dari 100 buah.
Garis-garis geoglif itu dikenal sebagai Garis Nazca, salah satu misteri terbesar Peru yang belum terpecahkan. Oleh karena terbentang di luasnya gurun, peneliti harus menggunakan drone untuk melihatnya.
Dilansir dari detikEdu, sebuah laporan Science Alert menyebutkan bahwa survei drone dan gambar udara telah mengidentifikasi 168 garis geoglif baru di Gurun Nazca.
Sekitar 50 di antaranya berskala besar dan menggambarkan sosok yang menyerupai manusia.
Beberapa yang lain menampilkan ilustrasi burung, orca, kucing, dan ular. Ada juga yang hanya berupa garis sederhana atau pola trapesium.
Kepada Reuters, Masato Sakai, seorang profesor dari Universitas Yamagata yang memimpin penelitian ini, mengatakan bahwa penemuan kali ini, bagaimanapun, berukuran lebih kecil dari yang sebelum-sebelumnya.
Gurun Nazca ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1994. Saat itu, hanya ada 30 geoglif yang ditemukan di sana, dengan sebagian besarnya menampilkan ilustrasi hewan dan tumbuhan.
Berbagai penelitian terus dilakukan sejak saat itu, hingga per tahun 2019 lalu, total 200 geoglif telah teridentifikasi. Beberapa di antaranya berupa ilustrasi dari humanoid.
Dengan penemuan terbaru ini, jumlah resmi Garis Nazca yang diketahui adalah 358 buah.
Meskipun begitu, alasan masyarakat Peru selatan membuat garis-garis itu pada rentang waktu 500 SM dan 500 M belum diketahui.
Berbagai cara telah dilakukan untuk menafsirkannya selama beberapa dekade, namun penjelasan umum yang didapatkan adalah garis-garis itu ditujukan untuk dewa di langit yang memandang rendah manusia.
Teori populer lainnya menyebutkan bahwa gambar dan pola tersebut digambar untuk tujuan astronomi ritualistik dan dimaksudkan untuk memantulkan bintang.