21.3 C
Indonesia

Peneliti Prediksi Nasib Gletser di Masa Depan, Setengahnya Lenyap Pada 2100

Must read

JAKARTA – Perubahan iklim kian meresahkan. Sebuah studi terbaru yang membahas pengaruh persoalan ini terhadap gletser di Bumi memperkirakan setengah dari keseluruhan gletser akan menghilang pada akhir abad ini.

Studi tersebut dikerjakan oleh beberapa peneliti dan hasilnya tertuang dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di situs Science pada Kamis (5/1) pekan lalu.

Artikel tersebut berjudul Global glacier change in the 21st century: Every increase in temperature matters.

Baca Juga:

Sesuai judulnya, para pakar yang terlibat dalam penelitian ini membuat empat kemungkinan nasib gletser di masa mendatang berdasarkan peningkatan temperatur global, yakni 1,5 derajat Celsius; 2,0 derajat Celsius; 3,0 derajat Celsius; dan 4,0 derajat Celsius.

“Setiap derajat meningkatkan level mencair dan hilangnya gletser,” kata Regine Hock dari University of Oslo dan University of Alaska Fairbanks selaku salah satu penulis studi ini.

“Namun itu juga berarti, jika Anda mengurangi peningkatan temperatur, Anda bisa mengurangi kehilangan gletser. Jadi, dengan hal itu ada sedikit harapan,” imbuhnya.

Penelitian ini dilakukan secara komprehensif terhadap 215.000 gletser di dunia, tidak termasuk yang ada di lapisan es di Greenland dan Antartika.

Menggunakan tingkat pemanasan yang berbeda, para peneliti menggunakan simulasi komputer untuk menghitung tiga hal.

Ketiganya adalah berapa banyak gletser yang akan hilang, berapa triliunan ton es yang akan mencair, dan berapa banyak kontribusinya terhadap kenaikan permukaan laut.

Jika pemanasan global membuat suhu naik maksimal 1,5 derajat Celsius–yang merupakan perkiraan terkecil dan kini tengah diperjuangkan oleh banyak negara, Bumi diproyeksikan akan tetap kehilangan 49% gletsernya pada tahun 2100.

Dilansir dari CNBC Indonesia, gletser yang akan menghilang dalam skenario ini antara lain gletser yang berada di Eropa Tengah, Kanada Barat, Amerika Serikat, dan Selandia Baru.

Sementara itu, jika suhu global meningkat hingga 4 derajat Celsius, maka 83% gletser diperkirakan akan hilang, termasuk gletser raksasa di Alaska yang juga akan terpengaruh.

Para peneliti juga telah memperkirakan tingkat kenaikan permukaan air laut akibat hilangnya gletser.

Permukaan air laut disebutkan akan naik sebanyak sembilan sentimeter jika suhu meningkat 1,5 derajat Celsius atau 15 sentimeter jika suhu meningkat 4,0 derajat Celsius.

“Apa pun yang terjadi, kita akan kehilangan banyak gletser,” tutur David Rounce dari Carnegie Mellon University selaku penulis utama studi ini.

“Tapi kita memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan dengan membatasi berapa banyak gletser yang hilang,” tambahnya.

“Untuk gletser-gletser kecil sudah terlambat. Namun, secara global hasil kami dengan jelas menunjukkan bahwa setiap derajat suhu global penting untuk menjaga es sebanyak mungkin agar terkunci di gletser,” imbuh Hock.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru