INGGRIS – Niat hati ingin merenovasi rumah, malah menemukan harta karun di bawah tanah, siapa yang tidak senang bukan main?
Hal itu ternyata bukan lah dongeng semata, karena sepasang suami-istri asal Inggris pernah mengalaminya.
Pasangan yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengaku terkejut ketika menemukan secangkir penuh koin emas saat menggali bagian lantai dapur rumah mereka di Ellerby, North Yorkshire.
Tidak hanya berjumlah belasan maupun puluhan, dikabarkan ada 260 koin emas berusia ratusan tahun di dalam gelas antik tersebut.
Mereka sempat mengira timbunan itu adalah kabel listrik. Beruntungnya, hal itu tidak diabaikan begitu saja.
Rumah itu sendiri disebutkan telah berdiri sejak abad 18, ssmentara pasangan suami-istri itu telah menempatinya sejak 10 tahun lalu.
Untuk mengetahui nilai barang-barang temuan itu, keduanya menghubungi perusahaan lelang Spink & Son di London dan meminta pendapat profesional.
Melalui rilisnya, Spink & Son mengatakan bahwa koin-koin itu milik Joseph dan Sarah Fernley-Maisters yang menikah pada tahun 1694.
Keduanya dikenal sebagai pedagang kaya raya pada masa itu. Mereka meninggal pada tahun 1700-an.
“Ini adalah penemuan yang benar-benar tak diperkirakan. Penemuan 260 koin ini adalah temuan arkeologi terbesar dari Inggris, pastinya yang paling besar dari abad ke-18,” sebut Gregory Edmund dari biro lelang Spink & Son, dikutip dari BBC.
Setelah diteliti, koin-koin itu disebutkan berasal dari antara tahun 1610 sampai tahun 1727.
Mengutip detikinet, koin-koin itu beredar pada saat Raja James I, James II dan George II berkuasa di Kerajaan Inggris.
Hingga kini, masih menjadi misteri mengapa pasangan pedagang kaya itu membiarkan koin-koinnya begitu saja hingga tertimbun tanah ratusan tahun lamanya.
Kembali ke pasangan suami-istri yang menemukan koin-koin itu, mereka berhasil melelang semuanya dan mendapatkan 754 ribu poundsterling (sekitar Rp12 miliar).
Harga akhir itu adalah tiga kali lipat lebih banyak dari estimasi awal.
Koin-koin berharga itu diincar oleh para kolektor yang datang dari banyak negara, seperti Amerika, Australia, China, Jepang, dan juga negara-negara Eropa.