21.5 C
Indonesia

Pandemi Mendekati Puncak, Selandia Baru Bersiap Cabut Aturan Vaksin

Must read

SELANDIA BARU – Pemerintah Selandia Baru pada hari ini, Rabu (23/3), mengumumkan bahwa mandat vaksin untuk sejumlah sektor di negaranya, termasuk pengajaran dan kepolisian, akan dicabut mulai 4 April 2022 nanti, menyusul situasi pandemi covid-19 saat ini yang dinilai tengah mendekati puncaknya.

Seperti yang diketahui, cara Selandia Baru dalam menghadapi pandemi selama ini kerap mendapat pujian dari luar dan utamanya berhasil menjaga angka rawat inap dan kematian tetap rendah di dalam.

Akan tetapi, respons berlainan juga terjadi di dalam negeri, dengan pembatasan domestik yang berkelanjutan yang memicu kemarahan publik.

Baca Juga:

Respons negatif tersebut mencapai puncaknya pada awal bulan ini. Sejumlah warga Selandia Baru melangsungkan protes yang disertai dengan kekerasan di ibu kotanya, Wellington.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan pada konferensi pers bahwa hanya mereka yang bekerja dengan orang-orang yang rentan tertular covid-19 seperti perawatan lanjut usia, petugas kesehatan, dan pekerja perbatasan yang masih perlu divaksinasi.

Ardern kemudian menambahkan bahwa surat keterangan vaksin juga tidak lagi diwajibkan ketika mengunjungi restoran, kedai kopi, dan ruang publik lainnya.

“Dengan lebih banyak alat dan salah satu populasi yang paling banyak divaksinasi di dunia, kami dapat terus bergerak maju dengan aman,” ujarnya.

Sebagai informasi, ada lebih dari 95% populasi Selandia Baru yang berusia di atas usia 12 tahun yang kini telah menjalankan dua kali vaksinasi.

Akan tetapi, dengan lebih dari 500.000 kasus yang dikonfirmasi di negara berpenduduk 5 juta itu, covid-19 kini menyebar luas.

Ardern mengatakan bahwa dengan sudah berlalunya puncak wabah di kota terbesar Selandia Baru, Auckland, seluruh negara diperkirakan akan melihat puncak infeksi sebelum mandat 5 April dapat segera dicabut.

“Dengan turunnya kasus kami, inilah saatnya untuk mengambil langkah selanjutnya dengan keyakinan pada kekebalan dan perlindungan kolektif yang telah kami bangun,” katanya.

Langkah itu dilakukan seminggu setelah pemerintah mengumumkan akan membuka perbatasan bagi warga Australia mulai pertengahan April dan mereka yang menggunakan program visa-vaiver mulai Mei.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru