CHINA – Platform media sosial TikTok tengah berhadapan dengan ancaman larangan operasi di Amerika Serikat di tengah tingginya popularitas mereka di sana.
Dengan lebih dari 135 juta pengguna, aplikasi berbagi video itu berada di antara boleh-tidaknya mereka beroperasi karena adanya kekhawatiran mengenai keamanan nasional.
Oleh sebab itu, CEO TikTok Shou Zi Chew pada Kamis (23/3) pekan lalu menghadiri audiensi dengan Kongres Amerika Serikat untuk membela hak operasi perusahaannya.
Mengutip media pemberitaan Radii, ini adalah kali pertama pria berusia 40 tahun itu menjadi sorotan media.
Mengenakan setelan formal bernuansa biru, Chew hadir dan menyampaikan pembelaannya yang disiarkan secara online dengan lugas.
Akan tetapi, sejumlah netizen di China justru dilaporkan ‘salah fokus’ dengan penampilannya yang atraktif.
Beberapa dari mereka juga terkejut dengan betapa muda dan tampannya sang CEO.
“Kesampingkan yang lainnya, pria ini sangat tampan! Dia adalah segalanya yang saya bayangkan tentang kelas elit,” tulis seseorang di Weibo, platform media sosial top China.
Netizen yang lain juga mengaku kagum dengan perjalanan Chew sebelum menjadi CEO TikTok.
Lahir di Singapura pada 1983, Chew memulai karirnya di Goldman Sachs setelah lulus dari University College London.
Ia kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk menempuh studi MBA di Harvard Business School.
Sebelum bergabung dengan TikTok pada 2021 lalu, Chew bekerja di Xiaomi, raksasa teknologi China lainnya yang terkenal untuk peralatan elektroniknya, dan memfasilitasi IPO perusahaan tersebut.
Sumber: Radii