JERUSALEM – Israel menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina Hamas setelah mendapat serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya lewat udara, laut dan darat pada Sabtu (7/10) kemarin.
Media penyiaran publik Kan mengumumkan bila 1.200 orang tewas dalam serangan besar ini di Israel.
Serangan ini memicu balasan dari Israel yang mematikan di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 900 orang.
Ketika mereka mundur ke Gaza, para militan mengaku telah menyandera sedikitnya 100 orang dan mengancam akan membunuh mereka jika serangan udara Israel menargetkan Gaza tanpa peringatan.
Israel telah berjanji bahwa Hamas akan menanggung akibatnya dan mungkin kini sedang mempersiapkan serangan darat ke Gaza.
Mungkinkah perang ini akan menyebabkan konflik regional yang lebih luas?
Operasi Hamas dilakukan dengan cara yang canggih dan terkoordinasi serta memerlukan banyak perencanaan.
Spekulasi tersebar luas bila kelompok tersebut mungkin telah menerima bantuan dari luar negeri, yang jika terbukti benar maka akan dapat meningkatkan momok perang regional yang lebih luas.
Israel menuding Iran memberi dukungan kepada Hamas dengan memberikan bantuan sebesar $100 juta dolar per tahun.
Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2021 mengatakan bahwa kelompok tersebut menerima dana, senjata, dan pelatihan dari Iran, serta sejumlah dana yang dikumpulkan di negara-negara Teluk Arab.
“Tentu saja Iran termasuk dalam kelompok ini,” kata seorang pejabat AS kepada CNN.
“Mereka telah memberikan dukungan selama bertahun-tahun kepada Hamas dan Hizbullah.” ungkapnya lagi.
Seorang pejabat senior pemerintahan Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Iran terlibat langsung dalam serangan itu, tetapi Washington mengaku akan melacak masalah ini “dengan sangat cermat.”
Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh melalui telepon pada hari Minggu dan kemudian mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas “kemenangan” mereka atas Israel.
Namun pada hari Senin, perwakilan Iran untuk PBB mengatakan bahwa Republik Islam “tidak terlibat dalam tanggapan Palestina,” merujuk pada serangan Hamas.
“Hal ini hanya diambil alih oleh Palestina sendiri,” katanya.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan bila pihaknya telah mengirimkan kapal induk ke Laut Mediteranian bagian timur.
Tak hanya itu, sejumlah pesawat jet tempur juga telah dikirimkan ke Timur Tengah untuk mencegah agresi Iran dan menahan meluasnya pertempuran di luar perbatasan Israel.
Israel mungkin juga menghadapi ancaman pembukaan front baru dalam perang tersebut.
Di antara negara-negara tetangganya, negara ini hanya berdamai dengan Yordania dan Mesir, dan secara resmi berperang dengan Lebanon dan Suriah.
Israel menyatakan siap jika terjadi serangan dari kedua negara tersebut.
Saluran Al Manal memberitakan bila kelompok militan Lebanon Hizbullah, yang didukung oleh Iran, memuji serangan Hamas dan mengatakan pihaknya melakukan kontak dengan kelompok militan Palestina di dalam dan luar negeri.
Pada hari Minggu, kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap tiga lokasi Israel di daerah yang dikenal sebagai Peternakan Shebaa dengan menggunakan rudal dan artileri.
Daerah tersebut dianggap oleh Lebanon sebagai wilayah pendudukan Israel. Israel membalasnya dengan menembakkan artileri.
Pada hari Senin, pasukan keamanan Israel IDF mengatakan pihaknya membunuh sejumlah tersangka bersenjata yang menyusup ke Israel dari Lebanon dan tentara sedang menggeledah daerah tersebut.
Perdana Menteri Lebanon sendiri yang ditunjuk Najib Mikati mengatakan pada hari Senin bahwa negaranya tidak ingin terlibat dalam konflik tersebut.