22.9 C
Indonesia

Militer Israel Sebut Konflik di Gaza Akan Berlanjut Sepanjang Tahun Ini

Must read

ISRAEL – Militer Israel memperkirakan konflik di Gaza akan berlanjut sepanjang tahun 2024.

Dalam pesan tahun baru, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Daniel Hagari mengatakan bahwa pengerahan pasukan disesuaikan untuk mempersiapkan “pertempuran berkepanjangan”.

Ia mengatakan, beberapa pasukan–terutama pasukan cadangan–akan ditarik agar mereka dapat berkumpul kembali.

Baca Juga:

“Adaptasi ini dimaksudkan untuk memastikan perencanaan dan persiapan melanjutkan perang pada tahun 2024,” ujarnya.

“IDF harus membuat rencana ke depan berdasarkan pemahaman bahwa akan ada misi tambahan dan pertempuran akan berlanjut hingga sisa tahun ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa beberapa pasukan cadangan akan meninggalkan Gaza “secepatnya pada minggu ini” untuk memungkinkan mereka “mengisi kembali energi menjelang operasi yang akan datang”.

Sekitar 21.978 orang–sebagian besar perempuan dan anak-anak–telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. Laporan terkini menyebutkan 56.697 orang di Gaza terluka dalam periode yang sama.

Jumlah tersebut termasuk 156 orang tewas dan 246 orang terluka dalam 24 jam terakhir, tambah kementerian itu.

Perang terbaru ini dipicu oleh serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok bersenjata Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Serangan itu menewaskan 1.200 orang–sebagian besar warga sipil–dan sekitar 240 lainnya disandera.

Israel terus membombardir Gaza hingga akhir tahun kelam di wilayah tersebut.

IDF mengatakan pihaknya membunuh seorang komandan senior Hamas yang terlibat dalam serangan 7 Oktober, Adil Mismah, dalam serangan semalam di Kota Deir al-Balah.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 48 orang tewas dalam pemboman semalam di Kota Gaza.

Kepada kantor berita AFP, para saksi mengatakan bahwa serangan lain menewaskan 20 orang yang berlindung di Universitas Al-Aqsa di barat kota.

Serangan lain pada Senin (1/1) pagi dikatakan telah menewaskan sedikitnya 10 orang di kamp pengungsi al-Maghazi.

BBC belum dapat memverifikasi laporan-laporan terbaru dari medan perang.

Seorang warga Gaza utara yang mengungsi ke selatan menyoroti perbedaan antara perayaan Tahun Baru di seluruh dunia dan situasi di Gaza.

“Malam ini langit di negara-negara dunia akan diterangi oleh petasan, dan tawa gembira akan memenuhi udara,” kata Zainab Khalil, 57 tahun, kepada Reuters pada Minggu (31/12).

“Di Gaza, langit kami sekarang dipenuhi dengan rudal dan tank Israel yang mendarat di warga sipil yang tidak bersalah dan tunawisma,” tambahnya.

PBB mengatakan 85% dari 2,4 juta penduduk Gaza–hampir dua juta–kini telah mengungsi.

Ribuan dosis vaksin untuk penyakit anak-anak, termasuk polio dan campak, telah dikirimkan ke Gaza, untuk membantu mengatasi keadaan darurat kesehatan yang semakin meningkat, lapor Reuters.

Kantor berita tersebut mengutip Kementerian Kesehatan Palestina yang mengatakan bahwa persediaan yang diperkirakan untuk menutupi vaksinasi hingga 14 bulan telah masuk melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.

Berbicara dari Rafah, Ayadil Saparbekov dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada BBC bahwa vaksin sangat penting karena kondisi kehidupan warga Gaza.

“Ribuan orang tinggal bersama di kamp-kamp yang penuh sesak dengan kondisi air yang sangat buruk, kebersihan yang buruk dan sanitasi yang sangat buruk–semuanya merupakan tempat berkembang biaknya berbagai penyakit,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu (30/12) bahwa “perang sedang mencapai puncaknya”.

“Kami berjuang di semua lini,” katanya. “Kami meraih kesuksesan besar namun juga menghadapi kasus-kasus yang menyakitkan. Mencapai kemenangan memerlukan waktu.”

“Seperti yang dikatakan oleh kepala staf (tentara), perang akan berlanjut selama beberapa bulan lagi,” tambahnya.

Menteri Keuangan Israel yang berhaluan sayap kanan, Bezalel Smotrich, menyerukan warga Palestina untuk meninggalkan Gaza dan memberi jalan bagi warga Israel yang bisa “membuat gurun berkembang”.

Adapun pernyataan resmi dari pemerintah Israel mengatakan bahwa warga Gaza pada akhirnya akan dapat kembali ke rumah mereka, meskipun belum ada penjelasan bagaimana atau kapan hal ini dapat dilakukan.

Sirene serangan udara terdengar di Tel Aviv dan Israel selatan seperti yang terjadi pada tahun baru, dengan sistem pertahanan rudal Israel mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza, AFP melaporkan.

“Saya ketakutan, seperti pertama kalinya saya melihat rudal. Mengerikan,” kata seorang pria yang berada di Tel Aviv merayakan tahun baru bersama teman-temannya.

Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di media sosial bahwa mereka melakukan kedua serangan tersebut.

Mereka mengatakan roket M90 digunakan sebagai “respons terhadap pembantaian warga sipil” yang dilakukan oleh Israel.

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru