22.3 C
Indonesia

Migran di Meksiko Proses Trauma Melalui Seni Opera

Must read

MEKSIKO – Puluhan imigran pada hari Sabtu (28/5) menampilkan opera di kota perbatasan Meksiko, Tijuana. Kegiatan ini bertujuan untuk mendramatisir perjuangan mereka yang berusaha mencapai Amerika Serikat.

Menampilkan musik barok dan tarian urban, opera ini menggambarkan kisah seorang remaja Guatemala berusia 15 tahun yang melarikan diri ke utara, bersama ibunya, untuk menghindari kekerasan geng di negaranya.

Akan tetapi, setelah mencapai perbatasan AS di dekat San Diego, remaja tersebut dan ibunya dikirim kembali ke Meksiko untuk menunggu proses suaka mereka, di bawah program “Protokol Perlindungan Migran” (MPP), yang juga dikenal sebagai “Tetap di Meksiko”.

Baca Juga:

Sutradara Yuriria Fanjul, yang berasal dari Mexico City, mengatakan bahwa berpartisipasi dalam opera memungkinkan para aktor untuk memproses trauma dari pengalaman migrasi mereka sendiri.

“Mereka menemukan bahwa musik dan seni pertunjukan secara alami membantu mereka memproses emosi ini,” ungkapnya.

Karla Patricia, salah satu aktor opera tersebut, mengatakan berharap bisa terus berkiprah di pentas seni.

“Opera ini telah menjadi perubahan total dalam hidup saya,” ujarnya, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah “sesuatu yang menyentuh hati saya dan saya sangat senang menari”.

 

Sumber: Reuters

spot_img

More Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -

Artikel Baru