ISLANDIA – Gunung Api Meradalir adalah salah satu gunung api di Islandia yang sering menjadi tujuan wisata para turis mancanegara.
Erupsi terbaru gunung ini terjadi pada 3 Agustus lalu. Banyak wisatawan yang lantas mendatanginya untuk menyaksikan kecantikan padang lahar di kawasan gunung tersebut.
Seorang traveler yang terkenal akan konten-kontennya mengenai Islandia, Elisa, berbagi pengalamannya menjajaki rute A menuju kawah gunung tersebut di akun Instagramnya, @elisa_in_iceland.
Rute yang ia coba terbentang sejauh 7 km untuk sekali jalan. Dalam videonya, terlihat bahwa rute ini telah menerima banyak wisatawan sebelum Elisa tiba di sana.
Bagi Elisa, kilometer pertama yang disediakan oleh rute tersebut masih terasa sangat mudah.
Akan tetapi, untuk 800 meter selanjutnya, wisatawan akan berjalan di lereng kecil yang juga termasuk ke dalam rute.
Mulai dari ujung jalanan berlereng tersebut, perjalanan akan semakin sulit dengan tanjakan besar berjalur zig-zag sepanjang beberapa ratus meter yang telah siap menanti.
“Mereka membuat jalur melalui area yang lumayan “kasar”. Area dengan jalur yang sudah selesai sangat mudah untuk dilalui,” tulis Elisa dalam unggahannya.
Setelahnya pun masih ada beberapa kilometer jalur yang tidak rata yang harus dilalui.
Beruntungnya, pembangunan jalur di area tersebut dilakukan dengan cukup cepat, sehingga wisatawan dapat menikmati jalur yang lebih pendek ke depannya.
Jalanan yang tidak rata itu masih harus dilalui hingga hampir kilometer terakhir sebelum tiba di area yang dituju.
Di kilometer terakhir, Elisa kembali bertemu dengan jalanan yang menurutnya mudah untuk dilalui.
Rute tersebut berhasil ia selesaikan dalam waktu dua jam dengan kecepatan berjalan yang “sama sekali tidak cepat”.
Selain itu, ia menekankan bahwa hujan tidak sedang turun saat ia mendaki, sehingga perjalanan masih dapat berlangsung dengan cukup singkat.
“Saya bisa membayangkan bagian yang curam menjadi jauh lebih buruk saat basah,” tuturnya.
Bagi para calon pendaki gunung ini, ia menyarankan untuk mengenakan pakaian berlapis karena beberapa bagian gunung terasa cukup berangin dan dingin.
Satu hal lainnya yang ia peringatkan, jangan pernah berjalan di atas padang lahar baru!
Bahkan padang lahar yang terbentuk dari erupsi bertahun-tahun lalu, menurutnya, itu masih terhitung sebagai padang baru.
“Anda tidak tahu seberapa tebal (atau seberapa tipis) lapisan yang Anda pijak, jadi itu bisa retak dengan mudah dan Anda tidak tahu ada apa di bawahnya,” tulis Elisa.