MAKASSAR – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta para penyuluh di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjadi pejuang dan garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas pada musim kemarau panjang atau el nino 2023.
Menurutnya, penyuluh pertanian lapangan adalah “kopassus” petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi.
Caranya, kata Mentan SYL, penyuluh dapat menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai jalan pertama dalam menangani persoalan modal.
“Jadi sintesa dalam menghadapi el nino itu adalah membuat kelembagaan yang kuat dan bernilai ekonomi. Termasuk di dalamnya menyiapkan teknologi dan mekanisasi,” jelasnya saat memberikan pelatihan singkat kepada para penyuluh Makassar di Kopi Arnum, Minggu (30/4).
“Apalagi kapasitas produksi di Sulsel itu sudah 1,2 juta ton. Karena itu, ke depan, targetnya harus meningkat melalui konsep, program, dan kelembagaan yang jauh lebih kuat. Inilah yang disebut dengan program eksponensial,” tambahnya.
Mentan SYL mengatakan, dengan menggunakan akses KUR, maka nantinya akan ada alsintan di setiap kecamatan di seluruh Indonesia.
Terlebih saat ini Kementan sudah menggulirkan 1000 hektare lahan baru di semua kabupaten di Indonesia.
“Nanti akan kita carikan anggarannya, setiap kabupaten satu miliar. Jadi nanti penyuluh tinggal membuat kelembagaan ekonominya. Modalnya 1 miliar tiap kabupaten. Tapi semua setelah proses hitung ya,” katanya.
Selanjutnya, kata Mentan SYL, lembaga ekonomi itu akan mengatur pengadaan pupuk, pengadaan benih, serta sarana prasarana produksinya.
Oleh sebab itu, pola keuangannya bukan sekadar bantuan, melainkan prinsip pinjaman yang dikembalikan melalui kerja keras.
“Saya ingin dalam kelembagaan bernilai ekonomi ini nantinya ada budi daya sapi, pupuk organik, benih unggul, sampai pada alat modern lainya,” tuturnya.
“Dan jangan kita terbiasa dengan bantuan, karena itu hanya membuat kita tidak berpikir. Kita pakai gagasan yuk untuk menghasilkan karya bagi bangsa dan negara,” imbuhnya.
Terakhir, Mentan SYL ingin sektor pertanian betul-betul menjadi sektor yang paling kuat dalam situasi apa pun termasuk musim kemarau panjang yang akan dihadapi dalam waktu dekat.
“Ketersediaan pangan kita harus cukup dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,” pungkasnya.